Gryff Give you A special story of SeSe Couple, titled:
"Evanescent" 'Ini mengenai cinta yang bersikeras untuk tetap abadi' .
[EVANESCENT: adalah sesuatu yang lekas menghilang dan hanya bertahan dalam kurun waktu singkat.]
.
.
.
Sapardi Djoko Damono pernah bersyair:
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.. Dengan kata yang tak sempat diucapkan, kayu pada api yang menjadikannya abu.. Dengan isyarat yang tak sempat diungkapkan, awan pada hujan yang menjadikannya tiada.."
Begitu indahnya puisi itu, sampai aku lupa, bahwa di dunia ini, tidak ada cinta yang sederhana..
EVANESCENT, 2020
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
Disini aku sedang tidak berusaha meramal, karena aku sadar diri bukan lawannya Dilan. Aku juga tidak sedang berusaha mematahkan hati pembacaku, karena aku percaya cinta juga punya keajaiban..
Cerita yang ingin ku bawakan kali ini, hanya mengenai pasang surut yang ku lalui saat memutuskan untuk menjadi seorang shipper dan alasan kenapa aku mulai naik turun dalam menulis FORFEIT akhir-akhir ini. Ada saat-saat dimana aku membayangkan jika SeSe kita benar-benar official suatu hari nanti, apa yang akan terjadi? Sejujurnya aku merasa khawatir, pasti mereka akan tersakiti.
Sampai aku berada pada titik dimana aku menyaksikan mbak role modelku, Kim Sejeong, mendapatkan banyak kebencian. Dan aku tidak suka. Apalagi saat aku mendapati komentar buruk itu berasal dari seorang anak kecil, atau seseorang yang 'childish', yang menganggap bias adalah milik mereka. Juga ketidaksukaan mereka saat Sejeong punya banyak teman laki-laki, ada pula yang keterlaluannya mengatakan bahwa Sehun tidak pantas buat Sejeong atau bahkan membandingakan Sejeong dengan orang lain.
Jujur itu menyakitiku, pasti menyakitinya juga, menyakiti orang-orang yang menyayanginya. Dan menyakiti orang yang merasa menjadi penyebab dia disakiti. Bahkan aku sempat berpikir, if my soul shipper just make haters throw hate to Sejeong, then i will never do that again. Bahkan aku mulai mengurangi kegiatanku yang biasanya suka mengumbar hubungan SeSe di sosial media.
Sampai aku membaca "A Decade From Now" by: ohputrianandass Di disitu juga aku berpikir kembali, aku keliru, seharusnya pembenci yang belajar mencinta, bukan pecinta yang belajar untuk membenci.
