one

163 25 11
                                    

Prompt 8 : Kenangan yang tidak pernah dapat terlupakan.

🥀🥀🥀

Pria itu mengeratkan dekapannya, berusaha mencari aroma yang sekarang tinggal sisa-sisa. Malah aroma lain yang tertangkap indra penciumannya

Ah, musim semi telah datang rupanya.

Pria dengan rambut gelap yang berantakan itu mencoba bangun, karena sesuatu menyumbat tenggorokannya. Ia terbatuk, dari dalam mulutnya keluar petal bunga sakura dengan bercak darah.

Sepagi ini?

Mengingat aroma khas dia perlahan gugur dari pakaian yang selalu di dekapnya setiap malam. Tidak heran, taman bunga pribadinya tumbuh lebih subur.

"Tapi ini musim semi, bukankah wajar jika bunga bermekaran?"

"Taman bungaku pengecualian."

"Memangnya dimana taman bungamu?"

"Disini, didalam sini."

Pria itu menyentuh dadanya. Sesak. Sesak sekali. Sulur-sulur ini semakin berlomba untuk subur.

Kuatlah, Hanbin. Kekasihmu tidak akan suka melihatmu begini.

Hanbin berkata pada dirinya sendiri seraya bangkit, bersiap menemui kekasihnya.

***
Flashback on

"Aku tidak setuju. Kau ingin pindah ke London hanya demi musim semi? Kau pikir Korea tidak punya musim semi?

"Tapi musim semi di London itu spesial, Hanbin!"

"Spesial bagaimana? Musim semi di seluruh dunia sama saja, bunga bermekaran, kau mengharapkan musim semi seperti apa di London? Pohon mengeluarkan bunga rasa coklat?"

"Kau melamarku di London, itu alasannya. Lagipula, mana ada bunga rasa coklat. Kalau kau tidak setuju tidak perlu berbicara seperti itu! Kau membuatku kesal." Perempuan itu lanjut melipat baju sambil menekuk wajahnya.

Tidak ada yang membuka percakapan untuk sementara waktu, membuat Hanbin semakin merasa bersalah.

"Dahyun, aku minta maaf." Perempuan bernama Dahyun itu tidak menoleh. Membuat Hanbin menyentuh pundaknya, "Sayang, aku minta maaf."

Dahyun akhirnya menoleh, raut kesalnya sudah hilang, "Maaf untuk? Oh, sampai dimana kita tadi?'

"Kau ingin pindah ke London."

"Oh ya, benar. Kau belum menjawab pertanyaanku, Bagaimana kalau kita pindah ke London?" Dahyun bertanya sambil tersenyum.

Hanbin menatap Dahyun, dan Dahyun mengenali tatapan itu,

"Apa aku melupakan sesuatu... lagi?"

***

Dahyun mengambil napas dalam dalam. Udara di musim semi selalu terasa segar. Diluasnya Taman Greenwich, ia berlarian riang. Kulit putihnya berkilauan diterpa sinar mentari, selaras dengan senyum yang tertoreh di wajahnya.

Hanbin akan melakukan apa saja agar senyum itu selalu hadir. Sama halnya seperti Dahyun yang rela melakukan apa saja agar taman bunga pribadi milik Hanbin berhenti berkembang.

Akhirnya, Hanbin setuju untuk pindah sekaligus menetap di London. Selain untuk membuat istrinya senang, London juga cukup spesial baginya , terutama Taman Greenwich.

Taman Greenwich adalah salah satu dari beberapa spot bunga sakura di London. Di musim semi, pohon-pohon sakura di Taman Greenwich akan bersemi dengan indahnya.

one only • dahbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang