High Halucination

21 11 2
                                    

Ini pertama kalinya aku membuat karya tulis 😁😁...
Jadi aku perlu banget kritik dan saran dari kalian,, jangan lupa vote juga biar semangat memperbaiki tulisanku dan lanjut ke bab berikutnya.

Kalau suka komen ya biar aku lanjutin bab berikutnya, kalau ada yang salah tolong kasih tau letaknya dimana dan yang bener seperti apa.

Belajar nulis itu seru,, walau kadang membosankan.

Yang aku butuh saat ini saran dan kritik kalian, bukan promosi cerita kalian 🙏🙏.

Kalau membosankan yaa sorry aja, ini pertama kalinya aku nulis. 😆🙏🙏

Semoga suka dengan ceritanya

--------------***---------------***---------------


Malam itu, saat bintang-bintang dilangit bagaikan lampu yang menerangi suasana hati seorang gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA Permai 2 kelas dua belas. 3 bulan lagi ia melaksanakan Ujian yang amat bergengsi di kalangan pelajar. UN itulah sebutannya, gadis yang terkenal rajin dan cerdas di kelasnya itu kini tak seceria biasanya, semangat belajarnya pun hilang semenjak ia ditinggal neneknya 7 hari yang lalu.

Paginya ia bangun dan beraktivitas seperti biasa. Mulai dari bangun tidur, mandi, bersiap sekolah dan sarapan.

Disaat berjalan keluar rumah ia terpaksa menghentikan langlahnya. "Nadia..." mamanya berteriak. "Iya mama, ada apa?" Sahutnya, dengan lembut ia menjawab panggilan mamanya, walaupun hatinya sedang gelisah sebab belum bisa melupakan nenek tersayangnya. "Bekal kamu ketinggalan sayang, kenapa kamu jadi pelupa seperti ini?" Tanya mama penuh keheranan. Karena tidak seperti biasanya ia seperti itu, ia adalah anak yang teliti dan hati-hati. "Apa kamu masih memikirkan nenek?" Lanjutnya saat sampai didepan Nadia.

Tiba-tiba tetes demi tetes air mata keluar dari mata Nadia yang indah itu, "Mama, apakah nenek bahagia disana? Apakah ia rindu denganku?". Gadis itu kini mulai menangis, dibasuhlah air mata itu oleh tangan mamanya kemudian ia peluk anaknya erat-erat seraya berkata "sudahlah nak, jangan kamu pikirkan nenekmu. Kalau kamu seperti ini terus nenekmu juga akan sedih disana, ayo fokus dengan sekolahmu, 3 bulan lagi kamu ujian kan?" Ucap mamanya berusaha memberi semangat.

"Iya ma, tapi tanpa nenek aku merasa sendirian. Tidak ada yang perhatian denganku, lagian mama juga pasti lebih pilih fokus sama pekerjaan mama daripada sama aku." Sahut Nadia

Tentulah rasa bersalah muncul dalam hati seorang ibu, "Maafkan mama ya sayang, mama janji mulai hari ini mama akan lebih fokus ke kamu, mama akan dukung semua impianmu". Suasana pun hening sejenak.

"sekarang kamu berangkat nanti ketinggalan bis," Lanjut mama.

Seperti biasa Kejora pun berangkat sekolah menggunakan Bis KOPAJA yang sangat populer dan menjadi transportasi favorit di masanya. Dalam bis itu ia duduk termenung dengan mata yang berkaca-kaca bekas tangisan tadi. Tiba-tiba datang seorang lelaki , "boleh aku duduk disini?" Ia bertanya, "ohh... silahkan, ini kan tempat umum ngapain kamu harus izin ke aku" jawab Nadia.

"Emmm. iya sihh, tapi aku lihat kamu lagi sedih, makanya aku izin dulu." lelaki itu beralasan. "Takut ganggu kamu soalnya." Tandasnya.

"Ya udah duduk aja, gak papa kok". Sempat hening suasana dalam bis hingga di perempatan dekat sekolah SMA Permai 2, kemudian suasana itu pecah ketika laki-lali itu bertanya kepada Nadia. "Maaf, boleh kenalan?".

"Iya boleh" kata Nadia.

"Ehmmm... saya Rama." Jawabnya dengan nada agak ragu, "siapa nama kamu?" Tanya Rama, sambil mengulurkan tangannya agar bisa berjabat tangan dengan Nadia. Tapi Nadia menolak.

Welcome To My Dream (End)Where stories live. Discover now