A Gift For You

345 34 5
                                    

Apa yang kau rasakan saat kau tiba-tiba ditinggalkan? Dia seperti di telan bumi, bagaikan debu yang ditiup angin lalu menghilang.

Kemana kau, Perth. Aku merinduimu.

Aku membutuhkan mu

Aku ingin pelukan mu

Karena aku tahu, hidup ku takkan lama berada disisimu.
.
.
.
.
Aku tidak berniat untuk meninggalkan mu. Aku hanya ingin bersiap sedia. Untuk semuanya.

Disaat hari lahirmu, aku akan memberimu kado yang paling berharga. Kado yang takkan kau lupakan dengan mudah.

Atau kau bahkan takkan melupakannya meskipun suatu hari ajal menjemputmu.

Aku tidak tahu, yang penting.. Aku ingin kau tahu..

Aku akan melakukan apa saja untuk kebahagiaan mu Saint Suppapong.

-
-
-
-
-
"apa kau yakin, Perth. Kau rela kehilangan nyawamu hanya untuk Saint? Kau gila" ini adalah ucapan ke 19 kali dari sahabatnya Plan. Perth menyunggingkan senyum nya. Ya dia gila, dia gila karena terlalu menyayangi Saint, hanya itu.

"aku tidak gila Plan. Kau tahu saat pertama kali aku melihatnya tersenyum? Saat itu aku berjanji akan tetap menjaga senyuman nya. Tidak akan membiarkan setitik pun air mata yang mengalir dari kelopak mata cantiknya. Tapi saat aku melihat nya menangis di atas ranjang rumah sakit karena kanker nya, aku merasa seperti menjadi kekasih yang tidak berguna. Karena itu aku bertekad untuk memberi semua padanya. Termasuk nyawaku" ucapan tulus dari Perth membuat Plan menitik kan air matanya. Untung ada Mean yang mengusap pelan pundaknya.

"tapi hikss.. Dia pasti akan menangis jika tahu kau lah pendonor nya.. Hikss" ucap Plan. Berusaha keras untuk tidak terisak. Perth menatap kearah MeanPlan singkat lalu mengalihkan pandangan matanya kearah lautan yang terbentang luas di hadapannya. Dengan matahari yang perlahan mulai turun. Dia dan Saint sangat gemar kesini jika ada waktu terluang hanya itu menghabiskan masa bersama. Dan mungkin saat itu tidak akan pernah berulang lagi. Perth tersenyum sedih.

"ada ibunya. Ada kalian, Tonnam, Peak, Zee, Jo dan P'Chen. Aku takkan keberatan untuk meninggalkannya seorang diri. Dan oh ya, selalu ingatkan Saint untuk tidak mengambil porsi makanan terlalu banyak. Dia akan bertambah gemuk jika begitu" lalu sebuah tawa keluar dari mulut Perth. Seakan tidak mempunyai beban dia tertawa lepas. Mengingat kelinci gemuknya yang selalu cemberut saat dia mengatakan Saint gemuk. Bibir nya yang menggoda itu selalu membuat Perth tidak tahan untuk menggendong kelinci gemuknya itu kekamar.

Perth menghentikan tawanya dan melihat kearah pasangan MeanPlan yang kini menangis terisak melihat kearah Perth. Bahkan Mean yang terkenal dingin itu bisa menangis karena cinta mereka.

Perth kembali melihat kearah lautan didepannya. Lalu berdiri dan berteriak.

"AKU MENCINTAIMU, SAINT. AKAN KU BUKTI KAN PADAMU JIKA CINTAKU BENAR DAN BUKAN PALSU!"

Dia kemudian memejamkan matanya lalu berucap,

"love needs sacrifice, right?" ucapnya lalu setitik air mata jatuh dari matanya.
.
.
.
.
"makan obatmu, Saint"

"biar aku mati saja. Perth tidak peduli padaku"

"SAINT" satu bentakan dari Chen cukup membuat Saint terdiam lalu menunduk. Chen mengusap wajah nya pelan. Perth menghindari Saint karena ada alasan, semua tahu alasannya tapi tidak dengan Saint. Yang Saint tahu Perth menghilang selama setengah tahun tanpa kabar berita dan saat itu kankernya sudah memasuki stadium 4.

"phi, dimana Perth?? Aku tidak dapat mendampinginya selalu phi." ucap Saint sedih. Dia mengalihkan pandangannya kearah jendela rumah sakit. Melihat matahari terbenam dengan cantik. Teringat saat dia dan Perth berlari di pantai saat malam mulai terlihat. Saint memejam kan matanya lalu menangis.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 02, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A Gift For YouWhere stories live. Discover now