Prolog

79 29 10
                                    

Awal kisah

Disinilah awal kisah Delia bermula.

Delia  Thabita Mahendra adalah gadis berumur 16 tahun yang akan siap memasuki masa remajanya.

Dia lahir dari keluarga yang sederhana, ayah Delia (Candra Mahendra) adalah seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan  dengan gaji yang mampu mencukupi kebutuhan keluarganya, sedangkan ibu Delia (Leni  Atmaja) adalah seorang ibu rumah tangga biasa, beliau mampu mengurus semua keluarganya dengan baik, walaupun ibunda Delia  berasal dari keluarga kaya raya,  Leni tak pernah menyesal sudah menikah dengan Candra dan hidup dalam kesederhanaan bahkan sekarang dia sudah dikaruniai 2 orang anak,  Fajar dwi Mahendra adalah Adik kesayangan Delia, yang sekarang masih duduk di bangku kelas 4 SD (Sekolah Dasar).

Kehidupan sederhana mereka tampak sangat bahagia, walaupun pernikahan ibu dan ayahnya tidak disetujui oleh keluarga ibu Delia, namun mereka tetap bahagia dengan keserhanaannya.

Ayah Delia yang sering sekali mendapat hinaan dari mertuanya kini mulai kebal dan terbiasa karena punya 2 anak dan istri yang selalu mendukungnya.

Namun suatu hari perusahaan ayah Delia mengalami kebangkrutan,  Ayah Deliapun di PHK tanpa pesangon, awal nya semua masih baik baik saja sampai akhirnya keadaan ekonomi keluarga Delia mulai memburuk, ayah Delia serabutan kerja kesana kemari demi memberi makan keluarganya, sampai pasa akhirnya ibu Delia yang terhitung masih muda mulai frustasi dengan keadaan (ayah dan ibu Delia memang menikah diusia muda).

Keluarga Atmaja pun membawa paksa ibu Delia pulang , tanpa perlawanan ibu Delia memilih untuk pergi meninggalkan Delia, ayah , dan adiknya.

Mereka kini resmi bercerai, setelah Delia lulus SMP ( sekolah menengah pertama)
Delia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya kerena faktor biaya dan ayahnya yang mulai sakit sakitan.

Fajar yang saat itu masih kecil belum cukup mengerti dengan kodisi keluarganya sekarang,  yang dia tau hanya ibunya yang pergi begitu saja meninggalkan dia.

Hingga suatu hari nenek Delia (ibu dari ayahnya) datang kerumah untuk menjemput dan membawa mereka pergi.

Nenek Delia (Lia sukmawati) mengajak mereka untuk tinggal bersama dirumah sederhananya, Delia, beliau sekolahkan di SMA swasta yang lumayan jauh dari rumahnya, begitupun Fajar yang pindah sekolah ke SD dekat rumahnya, biaya sekolah mereka, mereka dapatkan dari bantuan pemerintah dengan keterangan keluarga tidak mampu, biaya sehari hari mereka dapatkan dari hasil jualan gado gado, yang hasilnya pas pas an bahkan sering kali kurang.

Rumah yang mereka tinggali dulu kini sudah dijual untuk berobat ayahnya yang sampai sekarang tak kunjung sembuh.

Delia dan Fajar kini hidup serba kekurangan, Delia gadis yang seharusnya bisa menikmati masa remajanya dengan bahagia kini dia harus menerima kenyataan hidup yang pahit, dia harus mampu melawan dunia yang membuatnya sangat lelah,  Delia mulai berfikir mencari uang  untuk meringankan beban neneknya,  Delia mencoba berjualan makanan milik tetangganya, dia menerima cuci gosok, apapun Delia kerjaan asal dia bisa mendapatkan uang untuk meringankan beban neneknya tapi semua usahanya hanya menghasilkan lelah,  Delia dan keluarganya masih saja hidup serba kekurangan.

Delia sempat ingin menyudahi  hidupnya karena dia sudah putus asa dan merasa lelah, namun semua itu dia urungkan kerena adiknya Fajar.

Teman Delia, Alexa Putri Wijaya dan Alex Putra Wijaya sikembar yang selalu setia menemani Delia, mereka yang selalu memberi Delia semangat untuk hidup, yang setia mendengarkan setiap curhatan Delia, dan bahkan Alexa dan Alex membuntuti Delia untuk masuk sekolah yang sama.

Alexa dan Alex memang bukan anak orang kaya tapi keluarga mereka sangat harmonis, keadaan ekonomi  merekapun bisa dibilang cukup, berbanding terbalik dengan kondisi Delia saat ini.

Mereka bertiga sangat akrab, persahabatan mereka sudah seperti saudara, Delia merasa sangat beruntung memiliki mereka, bahkan disaat Delia depresi dengan keadaannya, mereka yang memeluk Delia dan memberi kekuatan untuk tetap tegar.

Bahkan disaat Delia tau bahwa ibunya akan menikah lagi dengan pengusaha muda kaya raya, sikembarlah yang mampu menenangkan hati Delia yang penuh dengan amarah.

Ayahnya yang sudah tidak mampu mencari nafkah karena sakit jantung yang dideritanya memaksa Delia untuk mampu bekerja keras mancari nafkah.

Adiknya yang masih kecil yang masih saja terus merenghek minta ini dan itu membuat Delia frustasi.

Neneknya yang sudah mulai renta dan tangan nya yang selalu bergetar saat membuat gado gado memaksa Delia untuk bekerja lebih dan lebih.

Senyum bahagia Delia mulai memudar dan perlahan menghilang, kini senyuman itu berganti luka, senyuman yang tak lagi menunjukan kebahagiaan namun menunjukan kepalsuan, sering kali Delia tersenyum di dalam tangisannya

Hingga akhirnya dikelas 2 SMA Delia bertemu dengan kaka kelasnya yang bernama Rinrin Sukma Pandawa, dia mengajak Delia bekerja dengan gaji yang lumayan menggiurkan.

Rinrin gadis cantik dan sexy, gadis yang terkenal selalu memakai barang barang branded, berparas cantik, dengan kulit sawo matang, ditambah rambutnya yang lurus karena rebonding, badannya yang cukup berisi dibagian dada dan bokong, menambah kesexiannya, Rinrin selalu menjadi pusat perhatian disekolah, tak jarang Rinrin keluar masuk ruang BP (bimbingan konserling) kerena pakaian nya yang terlalu minim dan ketat.

Dihati Delia masih penuh dengan ragu, namun karena desakan ekonomi, Delia bertekad untuk bekerja bersama Rinrin, walaupun pekerjaan ini sangat tidak disukai oleh sikembar sahabatnya, terutama Alexa yang menentang keras Delia untuk bekerja bersama Rinrin.

Disinilah Awal kisah Delia dimulai.

####

DELIA [Slow Update]Where stories live. Discover now