10 Lifes for 1 Revenge

Prolog

"Aku lah pewaris sah kau tak berhak mencuri , dan merebut nya dari ku!!" 

Malam itu gelap tanpa bulan yang menyinari , udara yang dingin juga hujan yang tak kunjung reda. Kedinginan.... tanpa penghangat sedikit pun , badannya mulai bergetar , bibirnya yang membiru dan juga tangannya sudah tidak bisa merasakan apapun. Dipikirannya tidak sedikitpun ia merasa kedinginan, yang ada hanyalah kemarahan , penyesalan , dan juga dendam. 

Tangan kecilnya mulai mengepal dan hatinya mengutuk mereka yang sudah membuatnya menderita , mereka yang telah menghianatinya , juga mereka yang menyakitinya. Dipikirannya hanya ada kutukan dan juga rasa penyesalan. Namun nasi sudah menjadi bubur , waktu tak dapat terulang.

Udara yang dingin perlahan membuatnya kehilangan kesadaran. "Benar-benar tidak adil" desahnya pelan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya... 

"Apa yang tidak adil?"

"Hah?" Mulai tersadar , aku mencari-cari asal suara misterius itu "Siapa?"

"Tidak usah repot-repot mencari , kau tak akan bisa melihatku"

"Kamu siapa?" 

"Hanya 'Sesuatu' yang kau bisa sebut sesuka hati hmmm mungkin lebih tepatnya kau bisa panggil aku ibu peri , putri , jinnie , super peri"

".... ok Siti"

"..."

"Jadi... kamu mau apa?"

"Aku tau kau sangat ingin membalas dendam , aku bisa membantumu"

"Pfft..." Ah benar benar , mimpi macam apa ini? . Perlahan aku berbaring dan memejamkan mata , mencoba untuk menyadarkan diri dari mimpi aneh ini.

"Hei aku serius, kau sudah meninggal , jiwa mu rusak dan tidak bisa bereinkarnasi"

"oh benarkah? Terus bagaimana bisa aku membalas dendam jika jiwa ku rusak? Lebih baik kau cepat kirim aku ke alam baka!"

"dengar dulu , kau harus menjalan kan misi dalam sebuah novel dan mengganti 10 kepingan jiwa mu dengan yang baru agar kau bisa bereinkarnasi "

"Kau hanya perlu membuat seseorang jatuh cinta kepadamu , tapi dengan syarat kau harus merasakan jatuh cinta juga"

"..." 

"Lupakan lah , aku tidak ingin melakukan balas dendam"

"Sayangnya kau tidak bisa menolak. Aku akan mengirimmu sekarang , semangat!!" 

"Hah? tunggu dulu ak-"

BAAM!!

Nyeri hebat mulai terasa dibagian kepala. Rasa sakit yang menusuk  itu membuatku kehilangan kesadaran seketika.