~Nekomimi~

759 72 11
                                    


Terik matahari terasa panas di jalanan Kabukichou. Ya, ini kota Edo, zaman masih disebut 'samurai'. Tapi, tidak bisa disebut seperti itu, kenapa? Karena amanto telah merenggut para samurai dan pedangnya.

Saat ini, masih ada beberapa orang yang memiliki jiwa samurai. Salah satunya adalah pria dengan rambut berwarna perak dan bermata ikan mati, Sakata Gintoki. Dibilang jiwa samurai iya, tapi jiwanya tercampur hal-hal bodoh dan koplak.

"GINTOKI BAYAR UANG SEWAMU, KONOYAROU!" Otose, sang pemilik 'Kedai Otose' dan rumah sewa Gintoki mulai berteriak. Sepertinya Gintoki tidak membayar uang sewanya lagi, tentu ini akan menyulitkan dua anak buah Gintoki, Kagura dan Shimura Shinpachi. "Urusee na Kusobaba!" Gintoki berjalan santai di tengah jalanan Kabukichou yang ramai sambil mengorek telinganya.

"Gin-san/chan! Jangan kabur!" Teriak dua anak buah Gintoki bersamaan. Tapi Gintoki tak peduli, ia terus berjalan tanpa arah, mungkin Gintoki ingin beli parfait. Sesaat Gintoki berjalan, ia melihat sebuah bando nekomimi (telinga kucing) berwarna putih di jalanan. Karena Gintoki penasaran, jadi dia mengambilnya tetapi tidak langsung memakainya.

"Nekomimi? Siapa yang membuang benda imut seperti ini? Kuambil dulu ah, mungkin saja ada yang mencarinya.. tapi kalau aku ambil dia tidak tahu dimana bandonya dong?" Gintoki bingung sendiri, untung saja ia melihat lelaki tua yang berada di depan toko dango miliknya. "Oji-san, kalau ada yang mencari nekomimi ini bilang saja sudah ditemukan oleh lelaki berambut perak" Lelaki tua itu hanya bisa mengangguk. Gintoki pun melanjutkan langkahnya.

Tak terasa ia sudah sampai di depan pohon besar, tidak ada orang sama sekali disitu. Gintoki dari awal tidak berniat membeli parfait, tetapi ia ingin menenangkan diri.. mungkin?

"Kawaii juga nekomimi ini.. sejak tadi aku ingin memakainya sih, tapi memalukan. Mumpung tidak ada orang, tidak apa kan ku pakai?" Gintoki terkekeh sendiri lalu memakai bando nekomimi itu ke kepalanya. Tapi saat dia ingin melepasnya malah tidak bisa sama sekali. Bando itu sekarang sudah menjadi telinga kucing sungguhan dengan ekor di belakang bokongnya.

"Are? Kenapa tidak bisa dilepas? Nekomimi ini sangat menempel di kepalaku!" Mata Gintoki membulat horor, ia sangat panik saat ini! Bando itu tidak bisa lepas! Kalau ia kembali ke rumahnya dalam keadaan memakai nekomimi, apa kata orang-orang? Ugh, memalukan.

"Oi, sedang apa kau disini?" Gintoki tercengang melihat orang yang paling tidak ingin ditemuinya, Hijikata Toshirou. "B-bukan urusanmu! Pergi sana!" Usir Gintoki, tangannya masih mencoba melepas bando tersebut. "Apa hak mu mengusirku, sialan? Aku sedang berpatroli di jalanan ini" Balas Hijikata tidak terima, ia baru datang tapi kenapa sudah diusir saja?

"Tidak ada maling kan? Kau berpatroli di tempat lain saja! Huh kenapa susah sekali sih!" Gintoki masih berfokus melepas bando itu dengan susah payah. "Nekomimi? Oi Yorozuya, kau ingin beralih menjadi idol? Dan apa-apaan ekor kucing itu? Pffftt" Bahu Hijikata bergetar, menahan tawanya. "U-urusai!" Wajah Gintoki saat ini seperti kucing minta dipungut. Rona merah malu menghiasi pipinya, ia juga menggigit bibirnya dengan wajah seperti ingin menangis.

Hijikata membeku ditempat, tak menyangka Gintoki bisa berekspresi imut seperti ini. Dia sangat sangat manis dan imut sekarang, iman Hijikata sebentar lagi akan goyah. Mau tak mau Hijikata menarik tangan Gintoki dan berjalan ke suatu tempat, ternyata Hijikata membawa Gintoki ke markas Shinsengumi.

"Oi kau mau ngapain membawaku kesini?" Alis Gintoki mengerut, dia kan tidak ada urusan dengan Shinsengumi lalu kenapa dibawa kesini?

Hijikata tak menjawab, ia melepas blazer seragamnya lalu memakaikannya di kepala Gintoki agar nekomiminya tidak kelihatan. "Kau malu kan memakai nekomimi? Jangan lepas blazerku" Wajah Hijikata seperti sedang menahan sesuatu, kabut kabut nafsu mengelilingi kepalanya. Ia tahu kalau Gintoki tak punya hubungan spesial apapun dengannya, tapi ia sudah diambang batas sekarang. Melihat Gintoki yang berekspresi seperti itu langsung membuat Hijikata bernafsu.

NekomimiWhere stories live. Discover now