Suratku Untukmu

100 14 0
                                    

Di malam yang sepi ini, aku menulis sebuah surat untukmu. Surat yang tak akan pernah keberikan padamu. Ya, aku hanya perlu menyimpannya. Tak ada gunanya juga jika memberikannya padamu. Lagipula, aku tak yakin kalau kamu masih mengingatku. Kalaupun masih, ingatanmu pasti tak sebaik diriku.

Baik, tepat malam ini pukul 21.32, aku mulai menuliskan sebuah surat untukmu. Surat yang berisikan berbagai rasa yang selama ini kupendam. Rindu, sedih, marah, iri, dan masih banyak lagi yang aku sendiri bahkan tidak tahu.

Dear kamu,
Iya, kamu yang hanya berada di desa berbeda denganku. Selama hampir tujuh tahun, ah tidak. Kurasa, ini sudah di tahun ke sepuluh, aku menahan diri untuk tidak menunjukkan bahwa aku mulai menyukaimu. Hanya karena setiap perlakuanmu yang membuatku kesal, dan saat kita berada di kelas yang berbeda, aku benar-benar merindukan itu semua. Melalui semua sikapmu padaku itu, tanpa sadar aku telah membuatmu menjadi cinta pertamaku. Iya, cinta pertama yang dengan bodohnya masih saja bertahan hingga sekarang.

Lalu, saat kita berada di sekolah yang berbeda, aku benar-benar berusaha keras untuk menyimpan rasa rindu itu. Padahal, jalan yang kamu lewati untuk pulang selalu berada dalam pandanganku. Namun, mengapa kamu tidak pernah terlihat oleh mataku?

Meskipun begitu, aku masih bisa menikmati potretmu dalam setiap media sosial yang kamu punya. Aku menikmati setiap foto yang menunjukkan dirimu, meski saat itu kamu terlihat culun dan konyol. Namun, itulah yang kusuka darimu. Sikapmu yang apa adanya dan selalu bisa membuat orang lain tertawa, walau hanya dengan mendengar teriakan serta raut kesakitanmu.

Dari sepuluh tahun aku menyukaimu, dalam empat tahun terakhir aku sudah tidak bisa melihat wajahmu secara langsung. Apalagi sejak memasuki bangku kuliah, kamu seolah hilang dari peredaran bumi. Media sosialmu tiba-tiba saja tidak aktif selama beberapa bulan.

Sejujurnya, aku sudah berkali-kali menyukai laki-laki lain. Namun, saat aku mengetahui kalau mereka sudah ada yang punya atau sekedar mempunyai gadis yang disuka, aku selalu kembali padamu. Aku kembali menyukaimu. Seperti itulah kiranya aku bertahan selama ini untuk menyukaimu. Meski aku menyukai laki-laki lain, tapi pikiranku tetap tak bisa jauh darimu.

Di setiap malam, sebelum tidur aku selalu mengingat berbagai peristiwa yang terjadi saat kita masih dekat, saat kamu masih bersikap biasa padaku, saat kamu selalu menggodaku, saat kamu selalu punya cara untuk membuatku kesal dan tertawa dalam satu waktu, saat kamu membuatku rindu hanya karena satu-dua hari tidak masuk, dan saat-saat lainnya yang tentu masih banyak jika harus kuceritakan semua.

Jika kehidupan kita seperti drama Korea, akankah kita bisa bertemu lagi? Mungkin butuh beberapa tahun lagi, dalam sebuah acara seperti reuni? Atau malah kita menjadi teman kerja? Atau bertemu secara tidak sengaja dalam suatu tempat? Atau saat pernikahanmu? 

Yah, siapa yang tahu. Karena rasa gengsiku yang masih saja tinggi, jadi aku hanya bisa menunggu waktu itu datang. Jika tidak terjadi sesuai harapanku, mau bagaimana lagi? Aku hanya perlu menerimanya dengan ikhlas. Asalkan kamu menunjukkan wajahmu padaku, sekedar pemberitahuan bahwa kita masih berada di kota yang sama.

Terakhir, aku hanya ingin bertanya satu hal; mengapa sulit sekali mengeluarkanmu dari pikiranku? Jika saja aku bisa, tentu aku tidak akan terjerat dalam rindu yang semu ini.

Aku menutup pena bertinta biruku, memandangi sebentar surat yang kutulis, lalu memasukkannya ke dalam amplop berwarna biru. Sebenarnya, masih banyak yang ingin kutulis di sana. Masih banyak rasa yang belum kuungkapkan. Namun, sepertinya akan lebih seru jika aku membuatnya dalam beberapa surat. Semacam surat bersanbung, yang aku sendiri tidak tahu kapan tamatnya.

Malam ini, tepat pukul 22.07, kusudahi kegiatanku untuk menulis ini. Terima kasih telah hadir dalam hidupku dan membuatku tertawa. Jika boleh, aku ingin sekali megajukan permintaan untuk bertemu denganmu walau sekali.

Ketika Aku MerindukanmuWhere stories live. Discover now