Chapter One

8 0 1
                                    

DEKU POV

Di saat aku menatap langit ada banyak hal yang terus aku pikirkan, pertama-kehidupan ku yang dulu seperti seorang pecundang. Kedua, apa arti hero bagi dunia ini? Akankah aku akan menjadi hero yang merubah dunia ini? Entahlah kenapa aku memikirkan hal sejauh ini

"sedang apa kau disini?" Suara yang tidak asing bagiku yaitu todoroki.

"ah...sedari tadi aku tidak bisa tidur, karena itu aku kesini" - lantas aku terkejut Kenapa todoroki bisa tau tempat taman belakang asrama ini.

"kau tau hari ini langit nya sedang tidak cerah, dan kau mengharapkan sebuah bintang jatuh dan memohon permintaanmu dikabulkan begitu?"- todoroki mengoceh seperti biasanya, sejak peristiwa kacchan, todoroki mulai membuka hatinya

"ahhh bukan begitu, aku benar-benar tidak bisa tidur, maafkan aku"-aku benar-benar gugup, lagipula jarang sekali berbicara berdua dengan todoroki kun

"terserah kau saja, aku ingin memberi tugas kelompok yang sudah aku kerjakan " - todoroki memberi sebuah kertas yang itu adalah tugas yang diberikan aizawa sensei

"ahh iya terima kasih todoroki kun" -berbicara berdua dengan todoroki entah mengapa gugup sekali. Seperti aku berbicara dengan kacchan.

"kalau begitu aku pergi" -setelah memberi tugasnya ia lantas pergi begitu saja. Walaupun begitu tatapannya, cara berbicaranya terlihat masih sama seperti dulu,dingin. Namun aku merasa senang ia mulai membiasakan dirinya membaur dengan yang lainnya.

"Rasanya aku tidak menyesal mempunyai teman-teman seperti kalian" - hatiku mulai jujur pada diriku sendiri dan tersenyum bahagia.

BAKUGO POV

Motto hidupku hanya satu. 'menjadi kuat'. Ambisi ku tidak akan pernah hilang sampai kapanpun. Seberapapun rintangan ku, aku akan terus berjalan.namun seberapa aku terus melangkah, ada seseorang yang berani melangkah bersamaku,deku. Dia adalah manusia tidak berguna yang selalu merasa dialah seorang yang terpilih menjadi seorang hero yang paling hebat. Chhh.. benar-benar membuat ku ingin memukul nya hingga babak belur.

Dengan suasana yang dingin , aku selalu latihan di malam hari.berlatih hingga aku menjadi hero yang tidak ada tandingannya. Setelah aku berlatih, berjalan untuk kembali ke kamar dan istirahat, aku mendapati deku dan manusia setengah sialan itu sedang berdua ditaman belakang.

"apa yang mereka lakukan berdua ditaman belakang?cchhh... deku sialan.." -entah kenapa apa yang merasuki tubuhku, aku sungguh kesal melihat mereka berdua, dan yang membuat kepalaku seperti meledak ketika deku tersenyum sendiri. Demi dewa rasanya aku ingin memukul deku sialan itu agar dia tersadar tentang diriku sebenarnya.

Seketika rintik hujan turun, dan deku berlarian dan memasuki sebuah gedung olahraga tempat biasanya siswa berlatih. Aku mengikuti deku berlarian ke gedung olahraga. Setelah selang beberapa menit deku memasuki gedung olahraga, akupun masuk sengaja membuka pintu dengan kasar.

"deku sialan.." aku menyapa dengan nada kesal

"kacchan ke...kenapa... kau disini" -dilihat dari gerak tubuhnya,ia panik karena kedatanganku yang tiba-tiba.

"Harusnya aku yang bertanya kenapa kau disini sendirian ke gedung ini, haruskah aku lapor kepada all might karena kau latihan disini tanpa izin?" - sedikit mengancam adalah keahlianku , aku benar sangat menyukai tatapan deku yang terlihat panik dan ketakutan.

"kacchan bukan begitu...aku hanya ingin meneduh sebentar disini karena aku tidak membawa payung,lagipula aku membawa kertas yang isinya tugas kelompok,kumohon jangan salah paham" - ia terus menatapku dengan wajah paniknya,membuat libido ku sedikit ingin memakannya saat itu juga.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Sep 29, 2020 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

When The Rain Comes [BAKUGO KATSUKI X MIDORIYA IZUKU]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora