How?

180 22 1
                                    

Oh- Hai!! Nama Ku Hinata Shouyo. Ah- haruskah Aku memperkenalkan segala hal tentang Ku? Okey- yang umum saja ya. Umur Ku 23 tahun, Aku adalah seorang Fotografer sekaligus seorang model. Hei! Jangan menanyakan berapa tinggi Ku okey?! Uh- Aku benci saat orang lain menanyakan tinggi Ku! Ah- maaf jadi terkesan membentak. Hehe..

Nah, mari kita lanjutkan perkenalannya. Aku juga punya seorang kekasih. Dia sangat tinggi dan tampan. Dia salah satu model yang dulu selalu menjadi target bidikan kamera Ku. Dulu kami juga sangat dekat dan mesra.

Tidak, tidak, Kau tidak salah baca. Itu memang dulu. Yah- dulu sekali. Sebelum Aku menuliskan ini, sebelum semuanya hancur karena keegoisan Ku. Apa Kau ingin membacanya? Kisah Ku dulu? Oh- Okey kalau Kau memaksa. Baiklah, mari kita mulai.

Saat itu hujan turun dengan derasnya, membasahi tubuh yang terbaring dengan lemah. Okey, ini memang Klise. Tapi ini faktanya. Nah, mari kita lanjutkan. Dan coba tebak, tubuh siapa yang terbaring itu? Yups, benar. Itu tubuh Ku. Kenapa bisa seperti itu? Etto- Bagaimana ya menceritakannya.

Okey- begini, singkat cerita Aku yang patah hati melihat kekasih Ku berciuman dengan seseorang yang juga Aku kenal membuat Ku langsung berlari di bawah hujan tanpa memperdulikan sekitar Ku. Hingga Aku yang tidak melihat lampu merah bagi pejalan kaki tengah menyala. Dan Boom!! Aku tertabrak mobil, lalu hujan turun, dan samar Aku lihat kekasih Ku berlari dengan panik ke arah Ku. Dengan senyum hambar Aku merasakan kesadaran ku mulai hilang.

Dua hari setelah kecelakaan itu, akhirnya Aku siuman. Orang pertama yang Aku lihat justru sahabat bodoh Ku yang menyebalkan. Namanya? Oh maaf Aku lupa mengenalkannya. Kageyama Tobio, itu nama sahabat bodoh Ku ini. Kenapa Aku memanggilnya bodoh? Tentu saja karena-

"Wah? Kau sudah sadar Hinata Boge? Bagaimana tidurmu? Nyenyak? Kau curang tidak mengajak Ku ikut tidur dengan Mu. Sehingga Aku yang harus mengurus semuanya menggantikan Mu. Kau tahu itu sangat-sangat merepotkan. Karena Kau sudah bangun, gantian sekarang Aku yang tidur. Cepat bergeser biar Aku bisa tidur." Inilah salah satu alasan kenapa Aku menyebutnya bodoh.

"Bakageyama, Kau tidak lihat peralatan yang menempel di tubuh Ku? Oh ya ampun kenapa saat pertama bangun Aku malah dibuat kesal oleh Mu?" Gerutu Ku dengan suara yang lemah. Sedangkan Kageyama hanya tertawa pelan dan menggaruk belakang kepalanya. Seperti ia tidak mandi ataupun keramas sama sekali. Eh? Tunggu-

"Katakan sudah berapa hari Kau tidak mandi?" Tatapan datar Aku layangkan padanya.

Dengan cengiran bodohnya itu Kageyama menjawab sembari mengangkat jarinya, "5 hari."
Sebelum Aku membuka mulut Ia langsung memotong, "3 hari karena pekerjaan Ku, 2 hari karena Aku menunggu Kau bangun sekaligus mengurus pekerjaan Mu." Okey, penjelasan itu membuatnya sedikit terlihat pintar sekarang.

Dahiku mengerut seketika. Itu berarti Aku sudah tidak sadarkan diri selama 2 hari setelah kejadian itu? Lalu bagaimana dengan-

Brakk!!

Pemikiran Ku buyar saat tiba-tiba ada seseorang yang membanting pintu kamar rawat Ku. Oh ayolah, Aku sedang sakit dan baru saja bangun. Kenapa malah buat keributan?

"Bakeyama bodoh! Kenapa tidak langsung memberitahu Ku kalau Hinata sudah siuman?! Jika Aku tidak mendengar pembicaraan Kalian, Aku tidak akan tahu kalau Hinata sudah siuman!" Jitakan 'lembut' mendarat di kepala Kageyama. Wah- pemandangan yang Indah.

"Maafkan aku Sugawara-san!" Kageyama hanya bisa mengatakan itu sembari mengusap kepalanya yang habis kena hantaman tangan super Sugawara-san. Di pintu Aku melihat ada sesosok lain yang mengikuti. Ah- kekasih Sugawara-san ternyata.

"Yo Chibi-chan. Bagaimana keadaan Mu? Sepertinya Kau sangat sehat ya." Entah kenapa mataku berkedut kesal setelah mendengar pertanyaan nya. "Akh! Itu sakit Kou-chan." Kedutan mataku menghilang ketika melihatnya kesakitan mendapatkan tendangan cinta dari Sugawara-san.

How?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang