Bab 1

218 39 35
                                    

[BACA GUE MAKSA👇]

Oke ehem. Halo Babe, ketemu lagi sama gue di ff Yeonbin! Ehe

Sebelumnya mau ngomong. Jadi ini short ff tuh hasil collab gue sama Bigsist madamleviosaa alias Kak Ami without Kak. /kurang ajar bet gue anjim wkwk

Tapi ini tuh ya, Dibilang collab juga bingung T^T ini ide dia gue cuman bantu nulis doang wkwk

Pokoknya, purple u Amii💜

Okay, gitu aja.

..

Happy reading, ya!

..

Yeonjun— Choi Yeonjun, adalah pebisnis besar yang mengembangkan karirnya di Jerman. Sudah lima tahun ia meninggalkan negara kelahiran dan menetap di negara asing itu.

Beruntung karirnya berjalan mulus, hambatan tentu ada namun masih bisa ia selesaikan dengan baik.

Akhir-akhir ini ia sibuk berkunjung dari negara satu ke negara lain guna berdiskusi perihal tanda tangan kontrak kerjasama.

Dan bulan depan adalah saatnya ia kembali ke negara asal; Korea selatan.

Ah, berbicara tentang korea mengingatkannya pada sahabat karibnya dulu. Seorang psikiater, yang membantunya menangani gangguan mental yang ia alami dulu.

Sosiopat. Pasti banyak diantara kalian yang langsung terpikir pada kata 'psikopat'.

Tapi hey, mereka berbeda. Psikopat adalah seseorang yang tak memiliki hati nurani.

Sedang Yeonjun; Sosiopat, hanya sedikit sulit untuk berhubungan sosial, tak suka dikekang, tak jarang juga perilakunya merujuk pada sesuatu yang suka melanggar peraturan.

Kembali pada sahabatnya, Yeonjun dengar dia sudah menikah satu tahun yang lalu. Ada baiknya jika ia mampir sejenak sekedar silaturrahmi ataupun berbasa basi.

Menekan digit nomor pada alat komunikasi khusus dengan sang sekretaris, Yeonjun mulai berbicara.

"Grace, berapa lama jadwal kepergianku ke Korea?"

"Recananya akan berlangsung selama tiga hari, Mr. Choi."

"Buat ulang jadwalku, aku ingin menetap disana selama satu minggu."

"Dimengerti, Sir."

...




Yeonjun menuruni taksi dengan langkah lebar, merapatkan coat panjangnya yang berkibar sebab udara awal musim gugur yang kini mulai memberi efek.

Menilik arlogi, sudah pukul 6 sore yang artinya dia sudah terlambat satu jam lamanya.

Oh sial, ini semua gara-gara Pak tua rekan kerjanya yang terlalu bertele-tele saat meeting tadi.

Yeonjun bergegas masuk, ke sebuah resto mewah yang sangat menjunjung privasi. Ia sudah melakukan reservasi sebelumnya, bilik no. 3. Yeonjun dibimbing menuju kesana.

Temannya sudah menunggu rupanya.

"Kau terlambat, Bung." Dia menyapa dengan kekehan jenaka diakhir kalimat.

Yeonjun tak banyak menanggapi, lekas mengambil duduk meski sedaritadi fokusnya terpaku pada si manis yang berada disamping temannya.

Yeonjun berdehem mengalihkan atensi. "Meeting. Kau tau, sangat melelahkan."

"Ya ya." Doyoon; nama temannya, berusaha maklum. "Anw, Bagaimana kabarmu? Apa Jerman seasik Korea?"

"Ya... Tidak buruk." Yeonjun mengendik bahu. "Tapi Korea tetap nomor satu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BL] Unpredictable; YEONBINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang