Keluarga Bahagia | 9^2 x 8^-6

4.5K 376 274
                                    

Clap Clap Clap

Anak ganteng~

Clap Clap

Anaknya siapa-?

Clap Clap

Anak, anak...

Clap Clap Clap, Clap Clap

...empat orang ganteng~

"Yey!"

"Hehe Ayah Kiri! Gndong gendong!" Suara seruan yang seperti itu lah yang selalu meramaikan suasana rumah pasangan tak lazim ini.

"Huh apa? Kamu mau gendong? Berat ah~ ntar Ayah Kiri jadi kuntet," ucap sang Ayah dengan rambut merah yang naik layaknya dunia sudah tidak ada lagi yang namanya grafitasi.

"Huu... Ayah BAKA!" Seru seorang anak blasteran yang cukup imut itu.

"Hey hey... belajar dari mana kalimat itu?" Tanya salah seorang Ayah dari anak itu dengan warna rambut hijau dengan bintik-bintik halus yang menghiasi wajahnya yang baru saja keluar dari kamar tidur itu.

"Midoriya... apa kau lupa siapa bini kita?" Tanya seseorang dengan dua warna rambut yang sedang duduk santai diatas sofa.

"Oh iya aku lupa," ujar laki-laki yang di panggil Midoriya itu.

"Haha. Ayah Mido pikun," ujar sang anak dengan nada senang.

"Heee...?" Midoriya mendengar seruan anaknya sontak langsung hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Apa kita benar-benar memproduksi anak suci?"

"Mungkin tidak, Kirishima," jawab Todoroki enteng.

"Aduh... kecil-kecil malah udah nambah dosa orang tua aja kamu," ucap laki-laki yang dipanggil Kirishima itu dengan gemas.

"Iya dong biar Papah bisa masuk neraka," jawab Si anak polos nan ringan.

Sontak semua Ayahnya membulatkan matanya saking kagetnya dengan jawaban Sang Anak.

"Kenapa begitu?" Tanya Midoriya dengan nada di sedih-sedihin.

"Karena kata Mamah Bakugou nanti Papah Papah semua bakal jadi ayam panggang di nereka..."

Ketiga Ayahnya pun langsung membayangkan seekor ayam dengan wajah mereka. Huh itu menyidihkan, pikir ketiganya.

"...... kalau Papah berani selingkuh," lanjut si anak dajjal itu membuat ketiga Ayah langsung mendelik ngeri.

"Astaga, engga kok Papah Papah ganteng ini engga bakal kok selingkuh dari Mam-" kalimat Todoroki menggantung karena dia baru menyadari sebutan anaknya untuk Bakugou.

"-tunggu. Apa kamu bilang tadi Mamah Bakugou?" Tanya Todoroki meyakinkan bahwa ia tidak salah dengar.

"Iya. Kata guruku orang yang melahirkan ku itu harus di panggil Mamah atau sebutan untuk Ibu lainnya," jawab sang anak dengan sangat jelas.

"Waw. Anak ini jenius," puji Midoriya saat mendengar jawaban sang anak.

"Iya. Tapi mulutnya kejam kali kaya Mamah nya," celetuk Kirishima.

Mendengar perkataan Kirishima, Midoriya hanya bisa tertawa mendengar perkataan jujur itu.

"Lalu kenapa memilih Mamah Bakugou?" Tanya Todoroki kepada si anak yang sekrang sudah turun dari pangkuan Kirishima itu.

"Tidak tahu," jawab si anak dengan singkatnya.

"Hmm... kenapa tidak Mamah Suki?" Usul Midoriya dengan wajah yang sulit diartikan.

Dialy Life Mamah BakugouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang