Switch

835 112 28
                                    

Ini sudah kali ke sekian Itadori Yuuji mengunjungi sebuah minimarket untuk mencari satu atau dua kotak Pocky yang menurut Kugisaki Nobara adalah hal wajib anak Tokyo di tanggal sebelas November.

Bukan tanpa alasan, melainkan karena kalah suit makanya Itadori berkali-kali menghela napas dan mendengar tawa dari ensitas tak lazim di kepalanya.

"Aku sudah katakan biar aku yang melakukan suit."

"Walaupun begitu kau pasti akan sengaja mengalah juga, ujungnya sama."

Mendengar kekehan, sekali lagi Itadori menghela napas. Jikalau minimarket yang ia tuju ini tidak memiliki pocky lagi, Itadori rela pulang dan dihujat habis-habisan tanpa bisa melawan. Tapi ternyata keberuntungan membuat Sukuna mendecih, Itadori sumringah, dan kasir tersenyum ketika Itadori membayar sekotak pocky yang tersisa.

Ia pulang dengan rasa gembira, seakan seluruh musim gugur turut memberi kecerian- yang semu. Karena Nobara menyambut dengan tatapan ingin mengutuk.

"Kau lihat jam berapa sekarang?"

"Pukul sepuluh malam, lalu kenapa?"

Sepasang paku terselip di jari Nobara sehingga Itadori bersiap untuk lari karena akan repot jika melawan.

"Siapa yang bisa aku berikan pocky jam segini?! Kau bodoh atau apa?!!!"

"Makan sendiri saja," Suara itu milik Sukuna yang berbicara sarkas melalui pipi Itadori. Seakan merasa sebal padahal hanya ingin memanas-manasi keadaan.

Satu detik sebelumnya Itadori setuju dengan Sukuna karena perjuangan mencari benda ini begitu berat di hari yang dingin. Tapi sekarang, tidak lagi, karena Nobara benar-benar serius menancapkan paku itu di kedua matanya.

"Huh?!" Rupanya perkataan Sukuna sukses menaikkan pitam di kepala gadis berambut tembaga yang siap sedia meledakkan emosi.

Lalu seketika, semua teror itu hilang, saat pintu terbuka dan Fushiguro Megumi masuk tanpa peduli apa yang terjadi. Ia mengambil pocky yang ada di tangan Itadori dan membukanya tanpa beban. Menambah emosi di benak Nobara.

"Nobara...-sama?" Itadori mencoba menenangkan tetapi sayang sebuah seringai telah terukir di bibir gadis itu.

Ia menyimpan palu dan paku, lalu berjalan ke arah Fushiguro dengan sebuah senyum ramah.

"Fushiguro-kun," ancaman halus, "Kau tampak santai sekali menikmati makanan milikku."

Mata cobalt itu turun melihat bungkus pocky yang tadinya ia kira adalah punya Itadori. "Maaf," katanya singkat.

"Tidak. Tidak bisa. Ada syaratnya."

"Aku sudah minta maaf, besok akan kuganti."

"Tidak. Tidak."

Fushiguro melirik Itadori, yang sejujurnya tidak mengerti apa yang ada di pikiran Nobara namun terlihat sangat ketakutan padahal ia adalah orang yang begitu kuat dan bekerja sama dengan Raja Kutukan.

Jika ada hal yang membuat Itadori Yuuji takut, Fushiguro juga mengkhawatirkannya.

"Apa yang harus kulakukan untuk maaf?" Pertanyaan itu disambut sebuah senyum manis. Kemudian Nobara menarik ponsel dari saku roknya, menekan tombol entah apa lalu memanggil Itadori mendekat.

"Kalian berdua harus lakukan ini," katanya sembari memutar sebuah video berdurasi dua menit dimana dua orang laki-laki tengah berbagi sebatang pocky.

"Huh? Kenapa?"

"Tentu saja, karena itu memalukan." Nobara tertawa hina. "Aku tidak memaafkan dengan mudah karena sudah membuatku menunggu berjam-jam dan memakan pocky-ku tanpa dosa!"

"Tapi aku sudah minta maaf."

"Aku juga sudah berusaha keras."

"Kalian tidak mengerti perasaan seorang gadis dan betapa berharga Pocky Day itu untukku! Kalian memang tidak punya hati!"

Itadori dan Fushiguro berpandangan. Mereka memang tidak mengerti apa arti sekotak pocky yang biasa dimakan sambil nonton film kartun. Mereka juga tidak mengerti kenapa harus melakukan hal konyol seperti berbagi sebatang pocky untuk berdua. Bukankah itu aneh?

"Lakukan, ayo cepat lakukan." Nobara duduk di sebuah kursi layaknya ratu yang menanti eksekusi. Cemberut dengan palu yang kembali sedia di tangan dan menonton keraguan di tingkah laku kedua pemuda itu.

Hingga akhirnya Fushiguro menghela napas dan mengambil sebatang pocky lalu menggigit salah satu ujungnya. Ia memberi kode pada Itadori untuk menurut saja, dan Itadori ikut terpengaruh dan menggigit ujung satunya.

Mereka saling malahap, sedikit demi sedikit. Dekat dan semakin dekat hingga akhirnya Fushiguro berhenti.

Ujung coklat terasa di bibir. Fushiguro ingin menutup mata ketika wajah Itadori semakin mendekat dan mendekat, menggigit perlahan batang pocky yang tidak lagi menarik minat Fushiguro karena ia begitu malu.

Bulu mata yang panjang serta bibir sewarna persik nampak di intipan mata. Fushiguro yakin sebentar lagi pocky ini akan patah karena mereka sudah begitu dekat. Dan ketika bunyi patah terdengar, Fushiguro merasakan coklat di bibir bercampur dengan manis yang lain. Tersentak hanya untuk mendapatkan mata ruby lembut serta wajah penuh garis.

Fushiguro menarik mundur. Menutup bekas kecupan di bibirnya dengan punggung tangan sekaligus menyembunyikan semu di pipi pucat.

"Seru juga Pocky Day ini," ia menyeringai dan dari suara itu semua orang tahu bahwa Sukuna telah bertindak sesuka hati.

"Apa yang kau lakukan?!!!" Itadori mengambil alih sejenak sebelum tanpa dosa Sukuna kembali menjawab, "Aku juga ingin coba budaya anak muda. Di zamanku tidak ada yang seperti ini."

"Tapi bukan begitu!"

"Mana aku peduli, lagipula kau berisik sekali, ya? Kalau kau mau main yah tinggal main saja. Ajak juga si Nona itu."

Itadori tidak tahu harus membalas apa selain menghela napas sebelum menarik kendali dan menyembunyikan Sukuna yang bersikap arogan. Bahkan Nobara sampai membisu karena hal yang baru terjadi.

"Seharusnya kau tinju dia tadi." Ia melirik Fushiguro, yang ternyata masih terdiam. "Fushiguro?"

Garis-garis merah itu perlahan memudar, diganti dengan lekukan tajam alis hitamnya. "Akan kubunuh dia, pasti." Ia berikrar tanpa tahu Sukuna di dalam sana tengah tertawa remeh.

END

11 November 2020
PockyDay2020
SeaglassNst

.
.
.

Ini fict Jujutsu Kaisen pertamaku dan entah kenapa niat banget buat Sukuna x Megumi, tapi yang jadi sebagian besar ceritanya malah Itadori x Megumi. Yah gapapa deh.
Maapin kalau ada OOC karena aku baru banget di fandom ini. Silahkan kritik dan saran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SWITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang