𝐁𝐚𝐜𝐤𝐬𝐞𝐚𝐭

391 68 28
                                    

Chan's POV.

Sial! Hari ini aku tersesat entah dimana, padahal niat awalku ingin membawa kekasihku pergi berlibur kesuatu pulau rahasia, tapi ternyata aku salah jalan. "Baek, apa kau tahu kita dimana?" Tanyaku pada kekasihku.

"Channie.. mengapa kau bertanya padaku? Kan kau yang mengemudi!" Serunya.

"Tapi kau harus membantuku." Aku cemberut, Baek hanya terkekeh lalu membuka peta diponselnya.

Beberapa menit kemudian Baek mulai berbicara, "Umm..Chan, kita ada masalah."

Aku mengangkat sebelah alisku, "Masalah? Masalah apa?"

"Ponselku tak punya jaringan sama sekali, aku tak bisa menelpon siapapun dan peta diponselku tak berfungsi. Ugh! Ponsel bodoh!"

Aku terkekeh melihatnya lalu aku melihat tangki bensin. "Baiklah, tapi kita harus mencari pom bensin sekarang atau kita akan berakhir terjebak disini malam ini."

Baek menangguk setuju lalu kami pergi mencari pom bensin.

.

Setelah beberapa mil kemudian, akhirnya kami menemukan pom bensin. Aku turun dari mobil, aku mulai mengisi tangki sedangkan kekasihku mengambil makanan ringan dan memakannya didalam mobil. Setelah selesai mengisi tangki, aku berniat menanyakan arah jalan kepada pegawai disana, dan aku merasa sangat beruntung karena mereka dengan senang hati memberi petunjuk arah jalan yang benar.

Aku berterima kasih pada mereka lalu mulai memasuki mobil dan melihat kekasihku yang masih bersabar menunggu disana dengan keadaan mulut mungilnya yang terus mengunyah tanpa henti.

Aku mulai melajukan mobil, tak lama dari itu malam menyambut, sebenarnya aku sangat lelah dan ingin beristirahat, tapi aku harus tetap terus mengemudi karena semua ini salahku yang malah membuat perjalanan kami salah arah.

Sekuat mungkin aku menahan rasa kantukku, tapi bukannya hilang, rasa itu tambah makin menjadi, jadi untuk itu aku memutuskan menepi. Hey! Aku tak ingin ketiduran saat mengemudi, kau tahu?

Bisa-bisa aku membuat kekasih mungilku lecet nantinya, aku tak mau asetku ternodai asal kalian tahu!

Saat sudah menepi, aku melihat kekanan dengan cepat, dan melihat kekasihku yang sedang berusaha menahan kantuknya, matanya sudah sangat sayu, sedikit lagi hampir tertutup. "Baek, tak apa kan jika kita berhenti sebentar? Setidaknya aku ingin istirahat sejenak untuk memulihkan tenagaku.."

"..dan kita akan istirahat disini karena aku sudah sangat mengantuk dan tak kunjung menemukan hotel, tak apa kan?" Tanyaku hati-hati.

Sedangkan kekasihku hanya merespon dengan anggukan lalu mengarungi mimpi. Tsk, anak ini! Untung saja aku mencintainya!

Baek's POV.

Aku menguap, mataku masih terasa berat, tapi aku terbangun dari tidurku karena posisi tidak nyaman. Dengan malas aku mengucek mataku, lalu melihat kesekeliling dan menyadari bahwa kami masih berada dimobil.

Mataku tertuju pada arlojiku yang menunjukkan pukul tepat 10 malam. Aku melihat kekiri -kearah Chanyeol- dan memikirkan apakah aku harus kembali tidur atau membangunkan kekasihku?

Setelah berpikir matang, aku memutuskan untuk membangunkan kekasihku saja karena aku ingin ia mengemudi untuk melanjutkan perjalanan kami agar keluar dari wilayah ini. "Chan, Channie.. Bangun sayang! YAK!" Aku berteriak membangunkannya.

Dia membuka matanya perlahan, duduk tegap lalu melihat kesekeliling an menyadari bahwa kami masih ada dimobil. Dia menghela nafas lalu memutar kunci untuk menyalakan mesin, tapi entah kenapa pergerakan itu terhenti, ia sekarang menatapku.

вα¢кѕєαт ✔︎Where stories live. Discover now