Prolog

190K 1.5K 75
                                    

"Kau selalu membuatku puas Dave!" Lenguh Joana yang saat ini sudah terkulai lemas diatas kasur.

David pun tersenyum penuh kemenangan, lalu mendaratkan kecupan mesra pada bibir Joana. Ia juga menarik Joana masuk kedalam pelukannya, tanpa melepas penyatuan itu.

"Tiga bulan lagi baby, kau tidak perlu bekerja lagi. Kita juga akan pindah kerumah yang kamu inginkan."

"Hmm? Maksdunya? Jangan bilang... kau berhasil menggait investor asing itu?"

"Tentu saja! Semoga semua berjalan lancar sayang. Kalau semuanya berjalan baik, kurang dari tiga bulan kita bisa pindah ke rumah impianmu. Aku akan selalu berusaha membahagiakanmu baby. Terimakasih sudah bersedia menemaniku dari nol."

"I love you Mr Davidson Aldrick. Asal kamu tahu, aku selalu bahagia meski kita tinggal di rumah ini selamanya. Meski kita harus bekerja keras setiap harinya, aku bahagia. Selama 5 tahun kita menikah, kau selalu membuatku bahagia dengan caramu sendiri. Aku tidak peduli tentang materi. Yang aku tau, aku mencintaimu."

"Tapi, aku juga ingin membahagiakanmu dengan materi. Sebentar lagi sayang! Semua kerja keras kita akan terbayar. Kamu tidak perlu bekerja lagi. Aku juga akan tambah pelayan kita, supaya kamu tidak perlu memasak."

Mata Joana pun berkaca-kaca mendengar penuturan David. Ia lalu memeluk pria itu erat, serta memagut bibirnya sebentar.

Selama 5 tahun menikah, Joana selalu di buat bahagia olehnya. David selalu bisa membuatnya tersenyum. Bahkan ia hampir lupa caranya menangis. David suami yang begitu sempurna untuknya.

"Sekarang waktunya kamu melepaskanmu tuan Davidson. Biarkan aku memasak untukmu dan Davin. Oke? Putramu itu akan menangis kalau tidak ada sereal di mejanya ketika bangun."

"Baiklah nyonya Aldrick! Beri aku ciuman dulu sebelum kamu pergi." Goda David, dan Joana langsung menciumnya tanpa basa-basi.

Joana juga langsung bangkit untuk membangunkan putra kecilnya yang masih berumur 4 tahun, serta menyiapkan sarapan. Setelah semua siap, barulah ia berdandan dengan setelan kerjanya.

"Apa mom dan dad akan pergi bekerja lagi?" Tanya Davin dengan wajah sedihnya.

Joana dan David saling berpandangan sebentar dengan tatapan sedih. Inilah pagi yang paling sulit untuk keduanya. Ketika mereka harus melihat wajah sedih putranya, saat akan pergi bekerja.

"Sayang, sebentar lagi mom akan berhenti bekerja. Okey? Dia akan menemanimu setiap hari." Ucap David sambil memangku anaknya.

"Benarkah mom?"

"Tentu saja! Makanya Davin jangan nangis lagi ya? Nanti jelek lho, kaya daddy." Kekeh Joana sambil mencium pipi anaknya yang sedang di pangku oleh David.

"Yeee!!! Baiklah, aku tidak akan menangis lagi." Ucap Davin girang. Anak itupun langsung memakan serealnya dengan wajah gembira.

Karena gemas, David dan Joanapun terus menciumi anaknya itu sebelum menyerahkannya ke suster.

Sebenarnya sangat berat meninggalkan putra kecilnya itu. Dan itu sudah mereka hadapi selama 3 tahun lamanya.

***

Setelah mengerjakan beberapa pekerjaan yang begitu menumpuk, akhirnya jam makan siang datang juga. Joana dan kedua temannya langsung menuju cafe kantor seperti biasanya.

"Wajahmu ceria banget Jo!"

"Iyalah! Habis dipuasin Dave tadi pagi." Ucapnya enteng.

Anna dan Sarah sudah terbiasa dengan cerita-cerita Joana tentang kehebatan David ketika di ranjang. Dan terkadang, itu membuat kedua sahabatnya selalu minder saat menceritakan masalah ranjang dengan suami masing-masing, yang menurut mereka tak sehebat David.

"Heh, tuh lihat si boss! Wajahnya flat banget. Dia juga nggak pernah deket sama perempuan. Gay kali ya?" Bisik Anna kepada Sarah dan Joana. Keduanya mangut-mangut aja sambil menyendok makanan.

"Kalau di ranjang gimana ya?" Kekeh Joana sambil cekikikan.

"Susah dapatin dia! Rumornya, udah banyak wanita yang di tolak. Termasuk sekretarisnya yang keganjenan itu." Timpal Sarah.

"Sekretarisnya aja yang nggak hot! Paling aku sodorin selangkangan juga kepincut dia."

"Kalau kamu bisa tidur sama dia semalam aja, aku kasih mobil Ferrari baru ke kamu Jo!" Tantang Anna.

"Aku bakal kasih rumah baru ke kamu, kalau kamu bisa tidur sama dia semalam. Dan harus ada foto selfienya." Timpal Sarah tak mau kalah.

Tidak ada kamus menyerah dan kalah dalam hidup Joana. Ia rasa sangat tidak masalah jika harus one night stand dengan bossnya. Hanya semalam dan tanpa perasaan, bukan masalah besar kan?

"Aku terima."

"Wooooooo..!!! Kalau gagal, kamu harus telanjang di kantin ini. Gimana?"

"Kalau aku menang selain dapat hadiah, kalian yang telanjang disini. Gimana?"

"Oke!" Ucap Sarah dan Anna secara bersamaan.

"Waktu kamu seminggu Jo. Gimana?"

"Bahkan 3 hari juga tidak masalah."

"Asyik! Awas, jangan kepincut sama dia. Kasian si perkasa Dave kalau di hianati." Goda Anna yang membuat Joana terkekeh.

"One night stand! Aku nggak bakal mau lah tinggalin David buat boss gay itu. Najis! Akutuh cuman mau buktiin, kalau aku bisa selesain tantangannya. Dan aku nggak sabar lihat kalian telanjang disini." Kekeh Joana dengan senyum sinisnya.

****


Cerita tersedia di googleplay

Harga (PF Nih Buat Jajan) NBJ : 15.000

PDF by Wa (085712089258) : 15.000

My Sexy Boss and One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang