Bang, kau tahu apa yang kulakukan sekarang? Aku sedang menangisi kepergianmu yang tidak pernah datang. Iya, kau tidak pernah datang tapi sekarang kau harus pergi. Bang, aku sedih cerita kita yang tidak pernah dimulai akan berakhir. Iya, cerita kita belum dimulai tapi sekarang harus berakhir. Konyol? Oh, ayolah ini tentang perasaan. Adakah hakim yang bisa menentukan ini normal atau tidak? Atau adakah standar yang menentukan? Kalau soal perasaan bang, segalanya menjadi benar, maka wajar saat mereka melakukan kesalahan atas dasar perasaan. Tapi aku akan membiarkanmu pergi, karena menahanmu pun percuma, bukan karena kamu gak mau tapi karena aku tahu kamu nggak tahu aku sedang menahanmu. Jadi pergilah bang. Semoga takdir kita akan bertemu lagi di masa depan, bertemu dengan cara yang lebih baik. Jodoh ga bakal kemana ya kan bang?