Afraz sangat suka pada cewek-cewek berkaca mata. Menurut pandangannya, cewek berkacamata sangat manis untuk di pandang dan terlihat lebih rapi. Tapi, bukan berarti semua mantannya berkacamata. Pada saat menuju UN, bangku Afraz diacak. Ia mendapat tempat di sebelah Aira. Cewek ramping yang matanya sudah minus 2. Melihat tingkah Afraz yang konyol, apa adanya, dan tak jarang melontarkan kata gombalan padanya, membuat Aira perlahan merasa hal yang beda pada cowok tinggi itu. Menurut cerita teman-temannya, Afraz sebenarnya menyukai Aira. Apalagi dilihat dari pesan singkat Afraz yang berisi perhatian dan kata-kata manis padanya. Tetapi, kenapa Afraz bahkan masih menggantungnya? Aira menjadi tak yakin melihat cowok itu. Padahal Afraz sebenarnya masih terjebak pada masalalunya yang sedikit di ketahui orang, termasuk Aira.