Grahita Sembrani hanya ingin hubungan yang sehat, langgeng, dan saling menguntungkan. Dan itu hanya bisa diwujudkan apabila pasangannya itu sevisi dengannya. Bagi Gita, lebih baik dia melajang seumur hidup daripada berakhir dengan pria yang salah. Beda halnya dengan Kanigara Banu Soedarjo. Pria itu hanya butuh wanita yang sesuai standar Bundanya. Tidak perlu cinta atau kenalan lama. Kalau Bunda setuju, langsung nikah saja. Toh, mereka bisa saling mengenal seiring waktu, bukan? Sayangnya ketika dia bertemu dengan Gita, rencananya berubah. Bundanya suka Gita, tapi Gita tidak menyukainya. Lantas apa yang harus Banu lakukan?