Satu bangku dengan kepribadian yang bertolak belakang, apa bisa? Natasya mengalami itu, suatu kesialan duduk dengan pria yang bahkan tidak ia harapkan kehadirannya di kelas. Keterpaksaanlah yang membuat dirinya berusaha menerima. Terkenal dengan sikap buruk, tak dapat dimanfaatkan, hanya modal wajah, mulut manis. Rasanya pria itu hanya memiliki sisi buruk dimatanya. Tapi tak semua keterpaksaan menjadi suatu keterpurukan dan alasan untuk kalah. Perlu bukti? Mereka berdua juga pernah merasakan hal yang sama. Sebelum semua berakhir antara cinta, rasa dan perubahan. ~~~~~ Update setiap dua minggu sekali Hari sabtu (Ini konsisten, yakin) Koment aja gapapa, itu malah tambah semangat saya :)
6 parts