Awalnya, dia hanya ingin mencari tempat untuk bersedih dan menangisi patah hatinya. Awalnya, dia hanya ingin mematrikan kenangan dengan kekasih lamanya. Lalu Elizabeth menerima tawaran teman SMA-nya untuk mengunjungi kota tempat mereka tinggal; sebuah tempat terpencil yang bahkan tidak pernah ditemukannya di peta. Tapi tempat itu ada. Dan di tempat itu, Elizabeth dipaksa berhadapan dengan berbagai kejanggalan yang membawa rasa tidak nyaman di hatinya. Termasuk tatapan sang konselor kota, Shawn Ethelbert, yang begitu lengket padanya, bagaikan lem yang mengikatnya. Jantungnya yang harusnya terlalu lelah untuk berdenyut, berdegup lebih cepat setiap kali bertatapan dengan Shawn. dan yang lebih menakutkan... Hatinya yang harusnya masih terluka... bergetar oleh setiap sentuhan Shawn. .