29 Januari 2014 Senja dalam warna memerah menyambut malam diantara kepak camar- camar yang menari diantara celah mentari yang perlahan menghilang dan bersembunyi dalam bait-bait yang memudar Bersenandung tentang malam Pada tanya dan kenyataan Senja tadi bergulir, pada diam Saat pandang tertuju keelokan warna jingga, gumpalan. Awan terlihat jelas indah... Membentuk kiasan alam Tercenung sesaat, warna jingga menghilang Pada kerdipan mata yang ada, masih ada harap Senja tadi masih bercerita untuk esok Dengan keindahan yg terpatri Atau kah lebih indah? Esok dalam tanya jawab Kan ku bisikan di balik jiwa. Hingga tak terasa.. Sebutir air menggelinding dan aku menengadah pada cakrawala, tak terlihat mendung Gelap yang menyimpan luka terusku cari, pada bidikan panah yang siap melesat, bola mata yang buram Tawa tanpa suara, terlihat nyata Kembali ku seka air yang terjatuh Mendung berganti pada gantungan mega Buram,, jelas terekam pada sketsa Rona merah semakin menghilang Waktu merubah dalam denyut nadi. Dalam kenikmatan sang penikmat Cerita tak lagi di mengerti Tentang hari yang tak di mengerti