Hanbin tidak tau kalau setiap orang memiliki hal yang berharga, dia tidak menyadari sama sekali kalau ada hal lain yang indah dari kebiasaannya.
Saat ia bertemu dengan Seokjin, dia mulai mengenal kehidupan yang sebenarnya. Semuanya karena Seokjin memang ditakdirkan untuknya.
Dia berjanji untuk melindungi Seokjin.
"Oh? Kau mengikutiku ya?"
"Kenapa mengikutiku???" -Jin
"Siapa yang mengikutimu?!" -Hanbin
Senyumannya, Hanbin menyukai cara Seokjin tersenyum. Dari jauh ia selalu memperhatikan dan membuat keindahan itu sebagai ingatan yang tak terlupakan, seolah-olah senyuman Seokjin adalah rekaman dipikirannya yang bisa terus ia putar setiap waktu.
Hanbin tidak tau kalau setiap orang memiliki hal yang berharga, dia tidak menyadari sama sekali kalau ada hal lain yang indah dari kebiasaannya.
Saat ia bertemu dengan Seokjin, dia mulai mengenal kehidupan yang sebenarnya. Semuanya karena Seokjin memang ditakdirkan untuknya.
Dia berjanji untuk melindungi Seokjin.
"Oh? Kau mengikutiku ya?"
"Kenapa mengikutiku???" -Jin
"Siapa yang mengikutimu?!" -Hanbin
Senyumannya, Hanbin menyukai cara Seokjin tersenyum. Dari jauh ia selalu memperhatikan dan membuat keindahan itu sebagai ingatan yang tak terlupakan, seolah-olah senyuman Seokjin adalah rekaman dipikirannya yang bisa terus ia putar setiap waktu.
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu.
"Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby.
"I...i...i...love you" ucap Ruby.
Pria bule itu melebarkan mata nya, dia cuk...