"Kesalahanku sejak awal adalah membawamu masuk kedalam kehidupanku, dan mengajakmu jauh berkelana hingga tersesat. Beri tahu aku bagaimana caranya mengeluarkanmu dari sana? " -Perdana Daniel Fahluvi- " Dia adalah rumah tempatku berpulang, hujan di musim kekeringan, juga pelampung disaat aku hampir tenggelam. Bagaimana mungkin bisa aku kehilangannya? " - Ranum Anistya Dwisasma- " Badai telah berlalu, tugasku menjadi peneduh bagimu telah usai. Dan hari yang cerah itu sudah datang, jadi pulanglah!! " -Ahnaf Prahari- _____________ Cerita ini fiksi. Saya tulis karena kesenangan saya dalam dunia kepenulisan, walaupun sebenernya saya gak jago nulis. Maksain banget ya? Haha. Saya hanya ingin membagikan apa yang saya simpen di note biar saya sedikit lebih produktif, gak rebahan mulu. Hahaha Penulis juga meminta maaf apabila isi cerita ini gak bisa menyesuaikan dengan apa yang kalian harapkan, karna isi kepala dan kesenangan orang itu beda-beda. Jika teman-teman suka dengan isi cerita ini alhamdulillah, jikalau pun tidak, silahkan boleh ditinggalkan. Selain itu jangan pernah menghubungkan cerita ini dengan kehidupan siapapun, karna seperti yang sudah saya tekankan di atas, bahwa cerita ini FIKSI. Jadi apabila ada kesamaan Tokoh, Latar, maupun Alur saya selaku Penulis meminta maaf, saya tidak pernah bermaksud untuk menyinggung pihak manapun. Cukup dinikmati dan ambil pelajarannya, karna saya tau setiap kisah pasti ada hikmahnya. Kritik dan Saran yang membangun sangat saya harapkan kehadirannya ditulisan saya yang alakadarnya ini. Jangan lupa buat vote yaaa.... Biar aku makin semangat nulisnyaa 😘 So, enjoy!! Note: Cerita ini saya update sesuai dengan baik dan buruknya mood. Wkwkwkwk Salam hangat dari saya, Sjahbanashallow~
11 parts