Mereka menari di atas awan. Riuh tawa saling bersahut, menyenandungkan elegi paling syahdu. Magnifisien panggung pertunjukkan pancarona itu meski mulai reyot sebab lantangnya hentakan dua pasang tungkai yang berputar dan mengudara. Tak acuh kendati kayu-kayu kanvas yang jadi wadah mereka menuang duka kian berfriksi dan porak-poranda. Diantara buana dan nirwana, mereka insani paling riang di alam semesta. Lantas bila begitu, mengapa keloid-keloid di tubuh mereka masih tampak segar? © deselene first start: February 5th, 2021 re-publish: August 12th, 2023 end: -