Di sekolah syifa terduduk lesu di dalam kelasnya, matanya berkaca-kaca sambil memandangi kertas hasil ujian yang disana tertera nilai 9.99 hampir mendekati 100, seharusnya itu menjadi hal yang bahagia untuknya dan juga ibunya. Namun apa lah daya, ibunya adalah orang yang tak bisa melihat orang lain labih darinya, sehingga syifa jadi korbannya. "kamu kenapa syg?" tiba-tiba fahmi datang dan jongkok di hadapan syifa yang tertunduk. Laki-laki itu memandangnya dalam. Syifa menggeleng, lalu menyeka air mata yang hampir jatuh. Lalu ia tersenyum menatap fahmi. "kamu kok disini? Bukannya mau latihan basket?" "iya tadi aku gak sengaja lewat, trus liat kamu duduk sendirian disini, kamu kenapa? Hm?" fahmi menjawil pipinya lembut. Gadis manis berkulit kuning langsat itu tersenyum getir. Ia tak bergeming, tak mampu berkata-kata, karena air mata yang terus bercucuran. Fahmi mengambil kertas ujian syifa dan melihat nya dengan seksama. "wah kamu hebat!, perfect! Nilai kamu bagus semua, ya ampun .. Tapi? Kamu kok sedih sih syg? Hm?" Syifa menghela nafas berat, ia menatap pacarnya lekat-lekat sambil tersenyum "makasi ya udh muji aku. Aku gk pernah dapat pujian kaya gini, kamu lah orang pertama yg muji aku, hehe" ucapnya di sertai air mata yang masih terus keluar. Fahmi mengernyitkan dahi nya, merasa tak mengerti dengan ucapa syifa bahwa dia adalah orang pertama yang memujinya. Tanpa banyak bertanya lagi fahmi langsung memeluk syifa, dia jadi tidak tega untuk bertanya lagi. "kamu kalo ada masalah.. Jangan di pendam sendiri, bagi ke aku biar aku tau rasa sedih yang buat kamu sampai begini.." Ucapan fahmi semakin membuat syifa terisak. Start 29 juni 2021 Cerita pertama saya, semoga suka Happy reading ♥