Kebencian terhadap musim dingin telah mengakar di hati dan pikiran Gabriel. Tidak ada satupun kehangatan dan keindahan yang bisa ia bayangkan tentang musim dingin karena sebuah tragedi mengenaskan yang secara tidak sadar terekam di alam bawah sadarnya. Tapi akhirnya ia mendapatkan kehangatan yang dia butuhkan untuk mencairkan dinginnya es di hatinya. Apakah kehangatan itu memang untuknya?Apakah akan selamanya?