Gadis itu berderai airmata saat tahu kalau Raja Rostam Arbab pada akhirnya memilih Ratu untuk negerinya, yang ternyata gadis itu bukanlah dirinya. Melainkan perempuan asing yang di dapat sang raja entah dari mana. Sesakit apapun hatinya, Erilla Najafi harus menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada. Bisakah Erilla melupakan Sang Raja yang telah bertahta di hatinya? Atau gila adalah satu-satunya jalan baginya melupa? Raja Rostam Arbab tahu kalau kematian ibu dan ayahnya bukanlah disebabkan oleh kemalangan. Mereka dibunuh dan sekarang pembunuh itu mengejar Rostam atau siapapun sosok yang dicintainya. Untuk menyelamatkan Erilla dari kematian, Rostam sengaja memilih gadis lain sebagai Ratunya. Apakah itu cukup untuk meredakan gejolak perasaan pria itu? Atau turun tahta adalah jalan satu-satunya?