Maya terbangun dalam sebuah ruangan kaca tanpa busana. Antara sadar dan tidak sadar. Seorang lelaki memperkenalkan dirinya sebagai master game, menyatakan bahwa Maya harus bisa menyelamatkan dirinya dalam waktu 24 jam dari kejaran seseorang yang berniat membunuhnya. Esoknya dia terbangun di rumahnya dalam keadaan kepala berat. Tak yakin, bagaimana dia bisa berada di sana. Namun, ingatannya masih jelas tentang semua yang dikatakan oleh master game itu, dan bagaimana menyedihkannya dia di dalam ruangan kaca. Mengira itu semua hanya mimpi, Maya berniat melanjutkan aktivitasnya sehari-hari. Bekerja sebagai pegawai administrasi toko elektronik. Sampai, sebuah mobil menabraknya dengan tiba-tiba dari arah belakang. Mengayunkan sebilah parang di hadapannya. Maya jadi yakin, Master Game itu bukan mimpi. Jika ingin hidup, dia harus mampu bertahan dengan pintar selama 24 jam. Sanggupkah dia?