Dicumbu setelah disakiti bukanlah hal yang mengherankan lagi bagiku. Awalnya kukira itu cara Mas Emran memperbaiki hubungan kami setelah kemarahannya yang membabi buta, caranya meminta maaf atas sikapnya. Namun, ternyata aku salah. Di lain kesempatan dia mengulanginya lagi dan lagi, menutup kekasarannya dengan sentuhan seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa. Dan itu membuatku muak. Aku membencinya hingga ke saraf nadi.