Namanya Kim Minseo. Eksistensinya seperti matahari. Ke mana pun dia pergi, dia selalu menebar jejak cahaya yang tak kunjung redup. Lalu, suatu hari, matahari itu padam begitu saja. Tanpa aba-aba, tanpa ucapan selamat tinggal. Sesal membuat mereka bertanya-tanya; apakah seharusnya mereka bisa menyelamatkan Minseo? (note : please read the notes in the first chapter)