Layaknya seperti memanjat benteng yang begitu tinggi, tidak tahu kapan tergapai dan dimana batas penghujungnya. Seperti itulah menjalani hubungan yang berbeda keyakinan. Semua tentang kenyataan, kenyataan bahwa kita berbeda. Kita berbeda jauh karena kita tak bertuhan yang sama. Sejauh itu perbedaan, lantas bukannya cinta menjadi pernyatuan dalam perbedaan? Egois jika memaksa tetap bertahan walaupun sudah tau kalau pada akhirnya tidak akan ada yang mengalah, hingga pada akhirnya perbedaan keyakinan yang menjadi alasan berpisah. "Semesta menyuruh ku untuk melepas, meski hati di paksa untuk merelakan."- Tanpa Penghujung "Walaupun kamu sudah menemukan pasangan mu, kamu juga harus mencintai dia seperti kamu mencintai aku dengan tulus. Jangan berubah, kalau bisa kamu kasih perasaan kamu ke dia lebih dari perasaan kamu ke aku." - Arshaka Abraham. "Dengan siapa aku nanti berlabuh, yang berlabuh itu cuma raga aku, tapi hati aku tetap berlabuh di kamu."- Rensia Maitsa