Prolog Ratu Dae Dayana benar-benar sedih, kecewa dan marah pada keputusan hukuman pancung yang dijatuhkan pada raja Batara Nuru. Semalam sebelum menjalani hukuman pancung raja Batara Nuru, "Ratu Dae Dayana sebagai ratu dari kerajaan Tojo kau harus kuat dan tegar" ucap raja Batara Nuru menguatkan hati serta menatap lekat mata istrinya "Bagaimana ini bisa terjadi?" isaknya tak berhenti tersedu Hatinya begitu sakit serta marah dengan semua ini, sebagai raja dinegeri Tojo suaminya harus menjalani dan mengikuti hukum dari negeri orang bermata sipit itu berasal, apakah ini artinya negeri tojo ini telah takluk pada orang-orang bermata sipit tersebut. "suatu saat dimasa depan, anak, cucu, serta rakyat akan mengingatnya dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi hari ini, berjanjilah menjadi ratu yang kuat dan berani hingga saat itu tiba" bisik raja Batara Nuru sambil memeluk erat ratu Dae Dayana yang berlinang airmata (Dear Readers, semoga suka sama kisah drama keluarga kerajaan, kisah ini terinspirasi dari sebuah cerita rakyat jangan lupa vote and komen, terima kasih)
3 parts