EXTRA PART

12.6K 710 95
                                    

HAAAIIII....

ADA YANG KANGEN SAMA JAJA DAN NIKO NGGAAK?

HEHEHE

Setelah libur nulis untuk beberapa saat, akhirnya coba buat nulis lagi dan taraaaam....

Selamat membaca yaaa!

Semoga ga mengecewakan.

***********************************************************

"Saya terima nikah dan kawinnya Ardiza Gianira binti Bapak Agus Gumelar dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"

Semua orang yang berada diruangan ini langsung bersorak saat mendengar kedua saksi yang berada di samping kanan dan kiri Niko berkata SAH.

Air mata ku langsung turun begitu saja saat Yaya memeluk ku dengan erat. Rasanya banyak kembang api yang meledak dalam dada ku. Benar-benar menyenangkan!

Yaya juga terlihat menangis haru. Sesekali aku mendengar ucapan dari mulut Yaya yang membuat senyum ku semakin lebar.

"Yaampun dua sahabat gue akhirnya jadi suami istri" kata Yaya yang masih memeluk ku dengan erat.

Mata ku melihat ke arah Teh Riza yang sedang berjalan mendekat kearah ku dengan air mata yang sudah memenuhi pelupuk matanya.

"Adeknya Teteh udah jadi istri orang" kata Teh Riza sambil memeluk ku dan Yaya.

Kami bertiga akhirnya menangis bersama. Menangis bahagia!

"Ja udah dong jangan nangis. Lo udah cakep begini masa nangis" kata Yaya yang sedang berusaha menghapus air matanya"

"Yee siapa yang ngajak nangis duluan coba!" Kata ku sambil mengerucutkan bibir ku.

"Ayok dek, Niko udah nungguin tuh" kata Teh Riza sambil menunjuk ke arah layar tv yang berada di hadapan ku.

Aku, Yaya dan Teh Riza akhirnya keluar bersama dari ruang tunggu. Langkah ku semakin mendekat kearah Niko yang masih duduk menghadap kearah Papa.

Tiba-tiba Niko berdiri dan berbalik untuk menghadap kearah ku. Ku lihat Niko mulai tersenyum saat melihatku yang sedang berjalan mendekat kearahnya.

Demi tuhan senyum Niko kali ini benar-benar memabukkan! Tangan ku langsung memegang erat tangan Teh Riza dan Tangan Yaya yang berada di genggaman ku.

"Ja, gue tau lo deg-degan. Tapi tangan gue ga diremes gini juga kali" kata Yaya dengan suara yang hampir ga terdengar oleh ku.

Teh Riza yang berdiri disamping kanan ku hanya terkekeh saat mendengar ucapan Yaya.

Langkah ku semakin mendekat kearah Niko. Niko yang semula hanya berdiri ditempatnya, kali ini memajukan beberapa langkahnya untuk mendekat kearah ku.

"Ga sabaran amat sih anaknya Tante Tiwi sama Om Dirga" kata seseorang yang langsung mendapat tatapan tajam dari Niko.

Bukan, orang itu bukan Yaya. Cuman Mas Bas yang berani mengeluarkan suara saat suasana lagi hening-heningnya begini.

Aku melirik sekilas kearah Mas Bas yang sedang menggendong Alea, putri cantiknya yang untungnya mewarisi parasnya cantik milik Mbak Lita. Jangan sampe deh mewarisi sifatnya Mas Bas.

Tangan ku sudah berpindag tangan kedalam genggangaman hangat milik Niko. Yaampun... rasanya benar-benar menyenangkan!

"Titip adek yaa Ko" kata Teh Riza yang sedang tersenyum haru kearah ku dan Niko.

Aku kembali memeluk Teteh dan mengucapkan kata terimakasih entah untuk yang keberapa ratus kalinya karna Teh Riza sudah mengizinkan ku untuk melangkahinya, menikah lebih dulu dengan Niko.

F.R.I.E.N.D.Z.O.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang