(38) Afraid

98 62 104
                                    

Happy reading Yeorobun
Voment Yamoon💓

••••

"Dunia gua nggak menerima sosok yang lemah. Makanya gua memilih untuk tidak menyukai lo."

- Fabricia Yemima

••••

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Setelah bubar kelas, Leta dengan siaga menunggu Rici di depan kelasnya. Separuh hari Rici lalui dengan lelah. Menjalani hukuman seorang diri. Tentu menguras banyak tenaga untuknya.

Lantas karena semua itulah Leta hendak menemani Rici. Sekaligus meminta maaf karena membuat Rici emosi tadi pagi.

"Rici!"

Tidak ada sahutan. Wajah Rici datar dengan langkah kaki yang tidak berniat berhenti. "Lo udah baikan? Apa capek kah?"

"Mau gua beliin es krim nggak?"

"Rasa capek lo pasti berkurang."

"Lo pernah bilang es krim bisa mengatasi sega-"

"Di mana dia?"

"Hah?" beo Leta tidak langsung memahami pertanyaan Rici.

"Lo merencanakan sesuatu sama Benua, kan?" tanya Rici memperjelas.

Merasa kikuk, Leta pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Bagaimana Rici bisa mengetahui hal tersebut? Padahal semua rencana hari ini benar-benar tersembunyi. Hanya Leta dan Benua yang mengetahuinya. Jika ada orang ketiga, mungkin itu Dipta.

"Jawab Leta! Di mana dia?!" Rici bertanya dengan kekeh.

"Di taman sebelah sekolah," cicit Leta terpaksa membocorkan rahasia mereka.

Mengetahui kepergian Rici, Leta hanya bisa melongo. Kakinya dengan segera mengikuti arah yang mereka maksud. Leta menduga, Rici sedang dalam keadaan tidak baik. Kalau begini, habislah benua.

Tanpa ragu, Rici memacu langkahnya. Semua permasalahan di antara mereka harus diselesaikan secara tuntas hari ini. Ajeng benar, Rici tidak bisa bersama Benua. Rici terlalu memberi banyak toleransi kepada Benua.

Kiki bilang, Ajeng mengamuk karena niat Benua yang ingin memiliki Rici. Dari sanalah Rici paham, di mana letak kesalahannya. Lagipula apa yang Benua harapkan dari Rici? Rici bukanlah apa-apa. Bersama benua, Rici akan menjadi beban. Seharusnya memang dari awal Rici lebih sadar diri.

"Rici dengerin dulu!"

"Benua berniat baik ke elo."

"Dia sayang sama lo!"

Rici tidak menggubris, pacuan kakinya kini lebih cepat. "Benua!" teriak Rici sambil mengedarkan pandangan mata di sekitar taman.

"Benua gua bilang keluar sekarang juga!"

"Benua keluar!!!" pekik Rici di saat dirinya tiba di lokasi, tetapi tidak menemukan siapapun.

Di belakang sana, Leta hanya bisa menelan saliva nya. Rencana mereka berantakan. Bahkan ujung semua ini membuat malapetaka untuk Benua sendiri.

She's a Fangirl || Proses PenerbitanWhere stories live. Discover now