Ketika Jadi Guru:

262 30 65
                                    


🐕- Yamah Guru Olahraga

Siang itu panas matahari amat begitu terik, keadaan di SMP Menara pun tak kalah panas, apalagi Listrik mati karena kemarin petugas PLN (read: Anggota keluarga Khun dan Ha : Tidak sengaja menyetrum kemudian merobohkan Tower listrik).

Terpaksa satu sekolah panas panasan, masih mending kalau yang belajar dikelas, kalau yang jam olahraga?

Mampus item! Dahal dah niat mo putih, kasian sekali ಥ‿ಥ

Nasib naas ini menimpa kelas 9B yang ada jadwal pelajaran Olahraga disiang hari begini.

Kelas 9B tampak sepi bak kuburan, tak ada yang berisik, semuanya terkulai lemas diatas meja masing masing.

TUNG TAKK TUNG BRAK JDARR DUARR

"BANGUN ANAK-ANAK! KALIAN TIDAK BOLEH MALAS! CEPAT!" seru Guru bertubuh Tinggi dengan rambut merah panjang, ya Bayroad Yamah sambil menggebrak meja dan dinding kelas.

Seisi kelas mendadak terkena serangan jantung, bahkan Deng-Deng sampai nyungsep ke kolong meja.

"Pak ini panas banget pak, masa tetap praktek," keluh Inieta.

"Saya tidak mau dengar alasan apapun, cepat ganti baju dan kumpul dilapangan, jika tidak nilai di rapor kalian bapak kasih nol!"

"YAH PAKKK!"

(Tipe-tipe guru apapun yang terjadi harus tetap praktek, atau belajar).

🍫 Bam-25

Siapa yang tidak mengenal Bapak Jue Viole Grace, atau yang lebih akrab disapa Pak Bam. Salah satu guru kesayangan semua murid,  bukan hanya karena tampan, namun juga karena sifatanya yang amat baik.

Salah satunya seperti sekarang, mata pelajaran yang diajar Bam adalah IPS, pelajaran yang terkenal mampu menidurkan hanpir seisi kelas apabila sang guru menjelaskan.

"Nah, sekerang bapak mau tanya, Miseng, salah dampak buruk dari Globalisasi adalah..?" Tanya Bam, matanya masih fokus pada buku yang ia pegang, 10 detik berlalu, Murid yang dipanggil tak kunjung menjawab, Bam mengalihkan pandangan ke arah Anaak yang menoel-noel pipi Miseng agar bangun.

Bam berdiri dari kursi dan menghampiri keduanya.

"Miseng,"panggil Bam pelan, Miseng langsung buka mata, irisnya membola, ia langsung berdiri dan membungkuk, Bam menyuruhnya duduk lagi.

"Nah anak-anak, Salah satu teman kalian sudah ada yang mengantuk, bapak perhatikan juga, kalian mulai lemes, kalau gitu pelajaran bapak akhiri sampai disini, jangan berisik ya, kelas lain masih belajar." Pesan Bam sebelum beranjak keluar kelas.

(Tipe-tipe Guru sayang murid+perhatian)

🔥Evankhell

Hari itu semua murid SMP Menara sedang melaksanakan kegiatan wajib bagi setiap Siswa, apalagi kalau Bukan Pramuka.
Dari tadi pagi mereka sudah naik bus menuju tempat kemah, daerah hutan kota menara.

Setelah sampai di tempat, mereka langsung disuruh berbaris rapi, kemudian diberi sedikit wejangan dari beberapa guru pembina, kemudian dibagi menjadi beberapa regu untuk kemudian dibagi lagi untuk tugas membangun tenda, dan mengumpulkan kayu.

Kali ini Khun Ran, Anaak Zahard, Arie David, dan Louie kebagian satu regu, yaitu regu cari kayu bakar, keempat bocah ini masih pada lemes, gimana engga, tadi pagi sebelum berangkat, karena kedapatan terlambat, mereka disuruh push up 50 kali oleh sang guru Pembina yang semangatnya sedang membara, yap, Bu Evankhell.

"Eh, lo semua hafal rute beserta tanda dan simbol kan?" Tanya David yang sudah sadar sepenuhnya, ia merapikan baret yang nampak  tidak benar.

"Kaga." Jawab Ran, Anaak, dan Louie serempak, David  tepuk jidat kenapa gini gini banget punya teman.

TOG Fanfic (Random)Where stories live. Discover now