Mendadakbabu

2K 120 13
                                    

"Jangan lupa vote dan koment nya ya guys karena aku sangat berharap akan hal itu. Terimakasih semua"


Dara menemukul mukul kan kepalanya ke setiran mobilnya sembari kakinya menginjak-injak pedal gas dan remnya, mata yang tak bisa tidur dengan keadaan seperti ini. Biasanya Dara memiliki kasur empuk dan kamar yang sangat luas untuk dirinya sendiri tapi sekarang bahkan untuk tidurpun tak bisa. Namun bersyukur ia masih memiliki mobil ini sebagai tempat berlindung sementara.

Dara menegakkan kepalanya menarik nafas kasar melirik batita disampingnya yang tidur lasak bergerak kesana kemari sampai merobek kardus sebagai tempat tidur istimewanya.

"Astaga, badanmu itu besar tidak bisakah kau hanya diam dan tidur saja?!" Ucap Dara menghadap batita itu.

Melainkan membuka matanya batita itu malah melengkungkan bibirnya kebawah dan mulai menangis deras kakinya dan tangannya yang pendek gembul itu menendang-nendang udara seakan tak nyaman diposisinya.

"Aduh malah nangis lagi, diam ya!
Shutttts...."
Ujar Dara meletakkan telunjuknya dibibir menyuruh batita itu diam.
Bukannya berhenti batita itu tambah mengencangkan suaranya bergerak-gerak hingga sampai membuatnya ingin terguling ke bawah kursi mobil.

"Ehh..eh.."

Dengan sigap Dara mengkap tubuh gembul batita itu mengangkatnya ke atas pahanya.

"Aduh lo berat banget sih!"
celoteh Dara yang berusaha membenarkan baju dan posisi batita itu di atas pahanya.

Dan benar saja dengan Dara yang mengelap keringat batita itu dikeningnya batita itu mulai kembali tertidur. Tak sampai lima menit batita itu kembali memekik diatas pahanya.

"Udah jam tiga pagi nih, jangan nangis mulu donk, mana gue tau mak lu dimane."

Ucap Dara sedikit panik seraya menepuk bokongnya yang kelihatannya sudah gembung itu. Batita itu terus saja menangis Dara bingung tak tau harus bagaimana lagi dia biarkan saja batita itu menangis.

Dara mengangkat tangannya untuk menghapus air mata batita itu yang sedari tadi mengalir deras. Dara terkejut ketika tangan mungil itu menarik ibu jarinya ke mulutnya.

"Ihh jorok!!"
Dara menarik jarinya kencang dari mulut batita itu, sontak saja membuat batita itu kembali menangis histeris memberontak tal jelas di atas pangkuan Dara membuat Dara risih.

Ragu Dara kembali memasukkan ibu jarinya ke mulut batita itu yang dimonyong-monyongkan seperti mencari sesuatu yap benar saja batita itu langsung diam dengan ibu jari Dara yang serasa dihisap dan Dara menatap kasihan dan juga agak jijik dengan lendir batita itu yang keluar dari mulutnya dan mengenai bajunya.

"Kasian juga lo, lapar banget kayanya. Ibu jari aja lo isep!"
Racau Dara tak jelas menyandarkan kepalanya disandaran mobil ikut menyusul batita itu kedunia mimpi siapa tau besok pagi harapannya terwujud bahwa semua ini hanya mimpi belaka.

****

Dara terbangun dari tidurnya karena tepukan keras dipipinya.
Serasa pinggang mau patah dan kakinya seperti tak berdungsi Dara mencoba banngun dari tidurnya.

"Astaga!"
Dara terkejut dengan wajah besar, mata besar dan air liur mengalir dari bibir merahnya tepat didepan wajah Dara membuatnya terkejut.

Sedangkan batita itu hanya tertawa sambil memegang baju Dara sebagai gantungannya.
"huh.."
Dara menghembuskan nafas pelaan kembali menyandarkan kepalanya di sandaran mobil ternyata harapannya mustahil semua itu hanya mimpi.

Dara memindahkan batita itu kembali kesamping dengan susah payah karena tangan kecilnya itu mencengkram kuat baju Dara, Dara merenggangkan badannya yang serasa akan remuk itu kemudian baru mengambil handphonenya di kursi belakang.

'Cute Baby Boy,Where stories live. Discover now