21. Perjalanan

865 115 11
                                    


"Bagaimana para gadis itu?"


Pria berbadan tegap itu menunduk, ia seperti sedikit ketakutan karena Pria di depannya.


"Maaf Tuan, Tapi.. Mr. Kim Gagal melakukan Misinya terakhir kali"


Pria berjas itu menunduk kaku, tidak berani menatap tuan di depannya.


Sang Tuan dengan Jas hitam itu melempar Puntung Rokoknya ke arah sang Pria.


"Kenapa bisa gagal?" Ujar Tuan itu santai


Gemetar, Pria yang sedang menunduk itu kakinya bergetar karena ketakutan.. walaupun nada sang Tuan santai.. Tetap membuat Hawa mencekam itu tidak hilang.


"Sa..saya tidak tau pasti tuan, tapi.. Keempat gadis itu seperti memiliki malaikat disekitarnya.. pasti semua yang kita kirimkan gagal" Ujar Sang Pria


Sang Tuan menunjukan Smirknya, ia memasukan tangannya ke saku celananya lalu berjalan santai ke arah sang Pria..




Tak



Tak



Tak




Suara Sepatu Pantofel hitam mahal milik sang tuan bergema diseluruh ruangan, suara langkah mendekat membuat sang Pria semakin tertunduk takut.



"Kau tau bukan? Hukuman untuk orang yang gagal dalam Misinya?"



Suara santai itu, malah membuat sang Pria itu semakin tertunduk..  bahkan hampir bersujud, Jantungnya benar benar berpacu lebih cepat sekarang



Tak




Suara sepatu itu berhenti, menandakan sang Pria yang sekarang ini tengah berada dihadapannya.



Cetrek



Tangan itu mengeluarkan benda berwarna Silver, mengarahkan mata Benda itu ke arah sang Pria..



sang Pria menyadari suara itu, ia mendongak.. matanya terbelalak,kaget karena benda itu sudah mengarah padanya. Sang tuan tersenyum





"Orang seperti dirimu, Tidak lebih dari sampah tidak berguna" Ujarnya santai sembari menunjukan Smirknya




"Tu.. Tuan.."


"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



DOR!!




Besi kecil Panas itu menembus tepat di pusat kepala sang Pria, membuat darah terciprat sedikit ke wajah sang Tuan. Pria itu Jatuh, jasadnya sudah tidak bernyawa lagi.



Sang Tuan itu berjalan menuju Tempat duduknya lagi, Tersenyum kemenangan melihat Jasad di depan matanya saat ini.



"Kau memang setia padaku Tuan Kang, Tapi aku tidak bisa menerima kegagalan berulang kali" Gumamnya



False Identity✔Where stories live. Discover now