(3) Miris

9 3 0
                                    

    ................

Sesampainya Abhi di rumah sakit,

Badan Abhi gemetaran melihat kamar dengan pintu putih itu dipenuhi dokter.
Abhi bahkan berfikir ini tidak mungkin terjadi.
Tidak secepat ini.

Abhi memberanikan diri untuk masuk ke kamar rawat Christy.

Belum juga Abhi memegang gagang pintu itu, mata Abhi mengarah ke sudut ruangan rumah sakit.

Sosok perempuan yang selama ini selalu tegar menghadapi semua masalah, kini terlihat sangat lemah tak berdaya.

Dia , tante Massel.

Tubuh Abhi semakin gemetaran, hati Abhi tak karuan.
Abhi bergegas menghampiri tubuh paruhbaya yang benar benar tak berdaya itu.

Abhi memegang tangan tante Massel,
"Nak Abhi... Christy... Dia..". Beberapa kali air mata jatuh di pelupuk pipi tante Massel.
Seakan tak percaya apa yang terjadi.

Abhi mencoba untuk tetap kuat, ia tak ingin dianggap lemah di hadapan tante Massel.

"Husstt, tante tenang yaa?? Abhi udah di sini tan, christy bakal baik baik aja kok".
Senyuman tipis di perlihatkan oleh Abhi untuk memberikan kepeecayaan pada tante massel bahwa christy 'baik baik saja'.

"Jangan bohong bhi, aku tau anakku sedang tidak baik baik saja. Tapi, apakah kamu bisa menjamin keselamatan nya nak?". Ucap tante Massel yang sangatt sangatt memberikan banyak amanah kepada Abhi demi putrinya.

"Tante percaya kan sama Abhi?? Christy pasti baik baik aja tan". Bohong.

" Aku kenal christy tan, dia wanita yang sangat kuat. Christy ngga bakal ninggalin gue. Dia ngga akan ninggalin kita tan ".
Ucap abhi penuh harap sambul memandang pintu ruang rawat yang tak kunjung memberikan tanda tanda keselamatan christy.

Diam. Tante Massel hanya bisa diam dan mempercayai semua ucapan abhi.

Kini, mereka berdoa, memohon akan keselamatan christy .
Abhi tau, hanya sedikit kesempatan yang bisa di ambil christy untuk bertahan hidup.
Tapi , abhi yakin christy pasti bisa.

........

Sesaat, setelah berjam jam mereka memanjatkan doa,
Pintu Oprasi Christy terbuka.

Sosok dokter yang benar benar di beri harap oleh Abhi keluar dari kamar tersebut.

Tante Massel yang tadinya tertunduk lemah, mendongakkan kepala seraya memasang wajah pucat.

Dengan sigap, Abhi menuntun tante massel menghampiri dokter itu.

" Saudara Abhi?? ". Kata pertama yang terucap dari dokter itu.
"Iya, saya sendiri dok. Bagaimana keadaan teman saya dok? Dia baik baik aja kan dok?? Oprasinya berjalan lancar kan??".

Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan oleh abhi. Dia merasa sukar untuk tidak mempertanyaan hal tersebut.

"Dok, anak saya pasti selamat kan dok? Dia pasti sedang menunggu saya dok. Izinkan saya masuk ke dalam dok".
Permohonan tante massel yang benar benar sangat ingin melihat putrinya melihatnya.

"Kalian tenang dulu, syukurlah oprasinya berjalan lancar. Tapi kita belum bisa memastikan kondisi nona christy. Mungkin kondisinya sekarang masih kurang stabil, tapi tenang saja. Kita kmakan berusaha semaksimal mungkin unumtuk memulihkan nya". Penjelasan doknter begitu panjang.

Helaan nafas panjang dari tante massel dan abhi membuat dokter tersenyum lega.

"Syukurlah dok, tapi kita boleh masuk ke dalam kan dok?". Tanya abhi yang tetal bersikeras masuk melihat christy sahabatnya itu.

"Oh tentu saja, silahkan masuk. Tapi saya sarankan jangan terlalu lama, pasien masih membutuhkan banyak istirahat pascaoprasi".

Keduanya meng-iyakan kata kata dokter itu.
Tanpa babibu mereka masuk dengan pelan.

Nampak sosok putri cantik yang tengah tertidur pulas. Lemah . Mungkin itu sebutan yang pantas.

Tante massel hanya bisa menangis. Tapi tangisan ini berbeda. Ini tangisan ucap syukur karna bisa mengembalikan putrinya ke dunia ini.

Abhi gemetaran menghampiri sosok 'lemah' itu. Sambil perlahan menggenggam erat tangan Christy.
Abhi mengelus kepala christy tengan penuh kasih sayang.

"Sayang, yuk bangun. Cepet sadar ya christy kuu. Aku kangen kamu yang bawel. Abhi ngga mau ngeliat christy kek gini".
Mulut abhi gemetar mengucap itu.

Terkejut.
Abhi melihat pergerakan tangan Christy.
" Chris?? ". Lembut sekali intonasi itu.

Perlahan, christy membuka mata sembari melihat sekelilingnya yang membuatnya bingung.

"Abhi...".
Satu kata itu berhasil membuat Abhi menangis di depan tante massel.

Tak ingin lagi melihat christy sedih karna ia tahu dua orang yang ia cintai menangis karna nya, mereka berdua memutuskan untuk membiarkan christy istirahat terlebih dulu.

..........

"Kamu kemana bhi?"

Neska_

..........

Haiii gaess wkwkkw..
Maaf niii baru sempet nge up.
Admin pusing mikir raport hyunggg.
Tapi, ngga usah tanya rapotnya kek gimana, yaaa kekk gitu lahh... Mayan si wkkwkw

Oiya, tetep suport admin yaaww✨
Tetep vote teruss cerita ini ya:(
Biar autor makin semangat ngelanjutin ceritanya🥺.

.......

Maaff hyunnggg typo bertebaran hehe🥺💔

Next ga??✨

ANESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang