Cinta buta

0 0 0
                                    

Terlihat semua orang yang berkumpul dalam rapat istana terlihat tegang. Termasuk sang raja yang memimpin rapat.
"Ayah aku ingin di penobatan selanjutnya istriku yang menjadi raja," kata sang putra mahkota mantap. Sementara sang istri duduk dengan anggun dan tenang.

Semua Mentri yang hadir berbisik-bisik tidak tenang karena takut usulan putra mahkota disetujui oleh Baginda raja. Apalagi jika istri putra mahkota yang memimpin akan jadi apa kerajaannya mengingat sifat arogannya yang hanya tampak jika tak ada anggota kerajaan.
"Maaf Baginda raja. Peraturan di kerajaan ini adalah selama masih ada keturunan laki-laki dari baginda raja maka istri tidak berhak menjadi raja. Itu juga harus setelah di pastikan tidak ada garis keturunan laki-laki Baginda raja lagi."

"Benar itu anakku yang dikatakan Mentri. Selagi kamu atau kedua belas saudara laki-lakimu masih hidup kerajaan ini akan dipimpin oleh laki-laki.  Jadi untuk keputusan itu tidak bisa dikabulkan karena melanggar peraturan kerajaan."

Setelah keputusan di keluarkan

Istri putra mahkota yang bernama Putri Gala menggeram marah karena keinginannya ditentang oleh semua orang. Sedangkan suaminya pangeran Ryan sekaligus putra mahkota memegang tangan istrinya sambil memberikan pengertian. "Maaf istriku aku tidak bisa menentang peraturan kerajaan. Lagi pula jika aku dinobatkan jadi raja kamu juga memiliki kekuasaan." Sedangkan Putri Gala hanya tersenyum dan mengangguk, seolah-olah menunjukkan jika dia paham.

Bertahun-tahun semuanya berjalan dengan baik hingga tiba saat putra mahkota di nobatkan.

"Akhirnya kini kamu akan dinobatkan sebagai raja," kata Putri Gala sambil membantu pangeran Ryan bersiap-siap.

"Kamu kan berjanji akan mengabulkan keinginanku jika aku mengandung keturunanmu," kata Putri Gala. Sang putra mahkota tersenyum gembira dan langsung memeluk erat istrinya. "Ini adalah kabar yang sangat bahagia. Aku tentu ingat dengan janjiku itu. Apapun untukmu akan ku kabulkan."

Sang Putri Gala langsung membisikkan keinginannya ke telinga sang suami. Sang putra mahkota hanya tersenyum kecut mendengarkan permintaan sang istri.

Saat tiba waktunya untuk penobatan raja semua berkumpul di aula utama. Sang Putri Gala tampil dengan pakaian terbaiknya. Berjalan dengan anggun dan penuh wibawa menuju kursi yang sudah disediakan untuknya.

"Saya persilahkan Putri Gala untuk maju dinobatkan sebagai raja," kata Mentri dengan raut muka masam. Tidak ada pilihan lain selain menobatkan Putri Gala apalagi dia sedang mengandung keturunan putra mahkota. Terlihat putri mahkota tertawa-tawa dengan pakaian acak-acakan sambil bertingkah laku aneh. Putra mahkota dinyatakan gila setelah membunuh kedua belas saudaranya.

"Kak, apa yang kamu lakukan?" tanya saudara putra mahkota.

"Maaf tapi aku harus membunuhmu agar istriku bisa dinobatkan sebagai raja," kata sang putra mahkota sambil mengeluarkan pedang tajam dari sarungnya.

"Kak itu adalah cinta buta, sadarlah. Cinta adalah menunjukkan kebenaran  bukan malah berjalan ke arah ketidakbenaran."

"Aku sangat mencintai istriku, dia sangat berharga bagiku. Apapun akan ku lakukan termasuk membunuh saudara-saudaraku sendiri," katanya langsung menghunuskan pedang ke dada saudaranya hingga mati. Ini adalah saudara satu-satunya yang masih hidup setelah yang lain dibunuhnya dan kini dia tak memiliki saudara lagi. Semua saudaranya dibunuh dengan tangannya sendiri.

Putri Gala sengaja menyebarkan berita dimana putra mahkota diserang lewat ilmu ghaib oleh kerajaan tetangga. Hingga dia tidak bisa membedakan mana saudaranya dan musuhnya. Semua pengobatan sudah ditempuh tapi tidak berhasil. Padahal sebenarnya putra mahkota tidak gila, tapi kelama-lamaan dia tertekan karena merasa bersalah karena membunuh saudara-saudara hingga dia menjadi gila sungguhan.

"Terima kasih sayang. Kini aku percaya cintamu sepenuhnya hanya untukku," batin Putri Gala yang sudah dinobatkan menjadi Raja sambil menggandeng tangan suaminya yang kurang waras.

SINGGAHWhere stories live. Discover now