LvL - 13

5K 703 176
                                    

Votenya juceyoo 😚😘



Rena masih terdiam mendengar tawaran dari Jeno.

Ralat, bukan tawaran. Tapi, itu lebih terdengar seperti ancaman.
Dan gadis itu masih belum bisa memutuskan apapun.

"Kenapa diam? Apa tawaranku kurang?" Tanya Jeno yang memecahkan lamunan Rena.

"Tidak. Tapi, aku minta sedikit waktu..." Lirih Rena.

Jeno ber-sendekap dan menatap Rena tajam. "Hanya sampai besok pagi," sahutnya.

"A-apa? Besok? Kau sudah gila?" Geram Rena.

"Jika kau tidak mau, maka kau tau kan resiko nya?" Ancam Jeno menyeringai.

Tangan Rena mengepal kuat. Gadis itu sudah tidak tahan ingin menghabisi Jeno sekarang juga.

Jika di negaranya tidak ada hukum yang berlaku, mungkin Rena sudah membunuh Jeno saat itu juga.

"Apa kau tau? Tindakan mu ini sangat rendahan!" Ketus Rena.

"Aku tidak perduli. Apapun itu, yang aku inginkan harus terpenuhi. Termasuk memiliki dirimu," Sahut Jeno tak kalah ketus.

Telunjuk Jeno berada di kening Rena.

"Kau pikirkan baik-baik, atau kau akan menyesalinya seumur hidup mu," Sambung Jeno penuh penekanan.

Rena hanya diam dan memicingkan matanya tajam menatap Jeno. Gadis itu hampir kehilangan kesabarannya.

Jeno hanya tersenyum miring dan membuka kunci pintu bilik toilet.

"Besok temui aku di Cafetaria dekat taman kota. Aku akan mengirimkan waktunya," ucapnya.

Ia pun berjalan keluar toilet.

"Dan lagi... Sepertinya, kau masih memiliki perasaan dengan mantanmu itu," sambung Jeno sebelum benar-benar meninggalkan toilet.

"Memangnya apa urusannya dengan mu?" Teriak Rena.

"Lebih baik kau akhiri hubungan mu dengan dia. Atau dia juga akan mendapat masalah yang sama seperti mu, dan Jaemin!" Pungkas Jeno dan berlalu meninggalkan Rena sendirian.

Rena menggeram marah dengan perilaku Jeno. Gadis itu menendang pintu toilet sekuat tenaga.

"Bajingan! Akan ku habisi kau!" Teriak Rena frustasi.

.

.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

Jeno kembali duduk di sebelah Papa nya. Dan tak lama kemudian, Rena juga datang dengan ekspresi wajah yang lebih masam dari sebelumnya.

Lovelist! - Noren Gs✓ [END]Where stories live. Discover now