Chapter 11 - 💋Kehancuran Rossa💋

1.3K 166 6
                                    

Lebih besar pasak daripada tiang, peribahasa yang terkadang sering ditunjukkan oleh para pesohor Nusantara

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Lebih besar pasak daripada tiang, peribahasa yang terkadang sering ditunjukkan oleh para pesohor Nusantara. Berada di tengah lingkungan hedonisme, memaksa sebagian orang untuk melakukan segala hal untuk mengikuti gaya hidup. Well, meskipun kalimat itu tidak hanya mampir pada orang yang tersorot oleh kamera. Orang biasa pun kadang juga suka mengikuti gaya hidup lingkungannya yang menjulang hingga ke angkasa. Tidak sedikit melakukan gali lubang tutup lubang, atau mencari tambahan pendapatan dengan cara yang lebih mudah.

Menjadi sorotan dan perhatian khalayak umum bukanlah hal yang mudah. Mulai dari penampilan hingga barang branded bisa menjadi topik pembicaraan para netizen. Kadang dibandingkan dengan rekan artis lainnya. Tentu saja, kita tidak bisa menutup mulut orang satu per satu. Begitu jahat ketikan ibu jari yang didapatkan para pesohor Nusantara. Well, katakanlah itu adalah resiko pekerjaan mereka.

Jack meneguk kopi hangat yang sekarang sudah berubah menjadi dingin. Ia memijit pelipis ketika membaca lembar bukti yang didapatkan oleh pihak penyidik.

Bukti percakapan di salah satu ponsel yang disita, menunjukkan jika adanya transaksi jual beli serta beberapa gambar seksi milik Rossa. Sejumlah uang sebagai transaksi awal juga sudah diterima oleh pihak Rossa. Transaksi tersebut dilakukan melalui rekening manajer Rossa yang menghilang tanpa jejak. Semua nomor wanita tersebut tidak bisa dihubungi.

Ponsel Jack bergetar dan menampilkan nama sang ibu dari balik layar. Kedua sudut bibir Jack tertarik ke atas lalu menerima panggilan tersebut.

"Halo, Ma."

["Halo, Nak. Masih di kantor pasti."] Maya menebak setelah melihat waktu pada jam yang tergantung di dinding.

"Mama udah hafal ya?" ujar Jack diikuti kekehan.

["Hah, Mama udah hafal ritme pekerjaan pengacara, Jack. Papa dulu juga gitu, job always number one for him."]

"Nggak heran kalau Mama sering protes ya." Jack menanggapi.

["Iya kadang. Karena Papa sampai lupa waktu dan nggak ngurus dirinya sendiri. Mama cuma takut kalau Papa sakit. Kamu juga harus jaga diri kamu ya, Nak. Jangan lupa makan dan jaga kesehatan. Besok Mama ke apartemen kamu buat nganter lauk ya, pasti di kulkas sama lemari kamu isinya makanan cepat saji. Nggak sehat itu."]

Penuturan Maya yang panjang lebar itu membuat Jack kembali mengulas senyum. Tidak salah memang. Karena tidak bisa memasak dan waktu yang sangat terbatas, Jack memilih untuk mengonsumsi makanan cepat saji. Sulit sekali bagi dirinya untuk menjalani pola makan yang sehat.

"Mama selalu tahu tentang aku," ucap Jack. "Makasih ya, Ma."

["Makasih untuk apa? Sudah sewajarnya seorang ibu berlaku demikian."]

Entah mengapa Jack selalu ingin menangis ketika mendengar kalimat tersebut lolos dari mulut Maya. Meskipun tidak terlahir dari rahimnya, pun tidak merasakan air susu ibu, Maya adalah seorang ibu yang sangat luar biasa bagi Jack. Sejak peristiwa tragis itu, Maya dan Surya adalah orang terdekat yang dimiliki oleh Jack.

The Sexiest Troublemaker [PINDAH KE KARYAKARSA]Onde histórias criam vida. Descubra agora