3 : Tes

1.9K 291 43
                                    

[ THE ONLY ONE ]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[ THE ONLY ONE ]

Berapa lama kau berniat untuk menyimpan kertasku dariku?

Lampu yang jarang menyala mengukir cahaya dan bayangan di halaman. Jiang Tian berdiri di dalam bayangan itu. Dia tinggi, dengan garis luar sosok pemuda yang unik dan gesit, namun tidak terlalu kurus. Dia membawa tas sekolahnya di satu bahu, ibu jarinya diikat ke tali berwarna hitam, dan terus menoleh untuk membuang muka.

Hanya ketika Sheng Mingyang menyeret putranya, dia akhirnya berbalik menghadap mereka, dan ekspresi seperti makan makanan busuk segera muncul.

Melihat pihak lain tidak senang, Sheng Wang merasa sedikit lebih segar.

"Ini salahku. Sebagai orang yang lebih tua, aku benar-benar melalaikan tugas. Aku baru tahu kalau Xiao Tian juga duduk di kelas dua di Fuzhong[1] dan kalian berdua berada di kelas yang sama!" Sheng Mingyang merangkul pundak putranya, berusaha menggerakkan Sheng Wang, yang masih terpaku di tanah, selangkah maju: "Jadi, apakah kalian berdua sudah bertemu sepanjang hari, hari ini?"

[1] Nama untuk sekolah berafiliasi

Rupanya berinteraksi dengan putranya sendiri tidak cukup. Dia bahkan menatap Jiang Tian, ​​seolah-olah Jiang Tian akan memberinya waktu.

Jiang Tian jelas tidak menanggapinya.

Hanya butuh beberapa saat bagi Jiang Tian untuk mengembalikan ekspresinya menjadi dingin, memandang Sheng Wang seperti sedang melihat orang asing.

"Xiao Tian." Seseorang dengan lembut memanggil.

Setelah mendengar suara lembut seorang wanita, Sheng Wang kemudian teringat bahwa selain Jiang Tian, ​​sebenarnya ada orang yang lebih penting yang hadir——

Jiang Ou berdiri tepat di samping putranya, berpakaian dengan gaya sederhana dan ringan, benar-benar berbeda dari yang dia pikirkan. Dia dianggap lebih ramping di antara wanita, namun dia masih lebih pendek dari Jiang Tian. Perbandingan seperti itu membuatnya tampak tidak agresif, bahkan memberikan rasa keramahan yang lembut.

Dia menarik lengan putranya dan berkata dengan lembut: "Xiao Tian? Paman Sheng menanyakan sesuatu padamu. Kamu adalah teman sekelas Xiao Wang, dan sudah bertemu dengannya, 'kan?"

Jiang Tian berbalik dan mengerutkan kening dengan cepat. Ada ketidaksabaran dan penolakan naluriah dalam ekspresinya. Namun, pada akhirnya dia tidak mampu menahan tatapan ibunya sendiri, sesaat kemudian menoleh ke belakang, dan mengeluarkan kalimat netral: "Tidur sepanjang hari, tidak menyadarinya."

Sheng Wang berkata dalam hati, omong kosong, dasar pembohong.

Melanjutkan percakapan ini akan membuatnya lebih canggung. Sheng Mingyang turun tangan dan menengahi pada saat yang tepat.

A Certain Someone Where stories live. Discover now