the last written words

1.1K 180 32
                                    

“We have no ways to tell the future, neither could we go back to the past again. All we can do is close our eyes, making a world with only two of us in which we craving for each other.” – Moratorium, Omoinotake

Sunwoo dan Eric menjalin hubungan 7 tahun lamanya, dari keduanya masih mengenakan seragam sekolah yang berbeda, dilanjut memasuki universitas bersama— meski berbeda jurusan, sampai keduanya masing-masing memiliki pekerjaan.

Eric adalah pribadi yang ceria, terlepas dari apa yang orang-orang lakukan terhadapnya. Sunwoo sering dibuat terpingkal-pingkal oleh humornya. Misalnya, saat Eric salah memasukkan bahan, seharusnya garam tapi ia memasukkan gula ke risotto dan berulang kali 'misuh' sendiri dan mengomentari rasanya lebih seperti makan oatmeal, atau saat ia tanpa melihat lagi meminum kecap asin yang dikiranya kopi, atau mengaduk teh dengan baking soda karena ia mengira itu bubuk creamer. Entah ada berapa banyak lagi kejadian lucu yang dilakukan Eric tanpa sadar mengundang tawa orang disekelilingnya.

Namun diluar itu semua, Eric sosok pemuda yang hangat. Ia tipe yang menghujani Sunwoo dengan perhatian kecil interaksi apapun, baik di telepon atau pesan singkat. Eric mendapatkan kerja sebagai konsultan di sebuah perusahaan advertising. Ia suka mengumpulkan foto atau gambar menarik dari berbagai sumber untuk dijadikan referensi dalam pekerjaannya. Termasuk mencari referensi dari majalah tempat Sunwoo bekerja.

Dari yang dilakukan Eric, yang membuat Sunwoo sangat terharu adalah Eric selalu membuat kliping berisi artikel-artikel yang Sunwoo tulis. Tidak pernah terlewat satu edisi pun. Hal ini dilakukannya secara konsisten selama 2 tahun mereka mulai bekerja, diawali dari idenya memberikan hadiah atas promosi kenaikan jabatan yang diterima Sunwoo. Eric mengumpulkan artikel dan membuatnya menjadi scrapbook yang ia hiasi dengan foto-foto mereka dan tulisan tangannya sendiri. Bagi Sunwoo saat itu Eric adalah yang terbaik. Ia selalu membuat Sunwoo merasa berharga dan dicintai.

Kemudian, mereka memutuskan untuk tinggal bersama setelah setahun lulus. Mereka tinggal di apartemen pilihan bersama yang sampai saat ini masih ditinggali Sunwoo. Kehidupan mandiri, mapan dengan pekerjaan yang stabil yang melandasi keputusan ini. Mereka tahu kemana mereka membawa hubungan ini, namun belum ada yang berani membahasnya secara terang-terangan.

Kehidupan mereka berjalan dengan baik, semua harmonis dengan hanya sedikit pertengkaran kecil yang mengisi hari- hari mereka. Sunwoo selalu bisa bersabar menghadapi Eric. Mereka pernah bertengkar karena Sunwoo tidak tahan Eric kerap kali membeli barang yang hanya akan dipakainya sekali-dua kali dan pada akhirnya akan berakhir menumpuk di lemari atau menjadi pajangan saja, termasuk diantaranya berbagai jenis mug berbeda bentuk, ukuran, warna, desain yang tidak pernah terpakai di dalam lemari pantry-nya sampai saat ini. Sebuah jubah selimut berwarna merah dengan motif tartan.

Entah dibelinya untuk apa Sunwoo tidak pernah tahu. Barang itu tidak pernah terpakai karena mereka sudah punya selimut dan bed cover tebal. Sudah sering Sunwoo menegur Eric karena hal ini, namun ocehannya hanya akan berakhir dengan mereka yang berpelukan dan berciuman karena Eric meminta maaf dengan manja, berjanji ia akan lebih menahan diri untuk tidak 'berbelanja'. Eric selalu meluluhkan hati Sunwoo. Sunwoo tidak pernah bisa menemukan hal yang membuatnya membenci Eric.

Setelah seharian lelah bekerja, atau pertengkaran kecil, apapun yang terjadi pada mereka, ketika berada di tempat tidur Eric akan selalu memeluk Sunwoo erat, sekalipun suasana hati Sunwoo tidak baik. Hal ini menenangkan hati Sunwoo seberapapun kesalnya ia.

Ay, jangan marah lagi, ya... Maafin aku. Aku gak pengen kita bangun pagi, terus aku gak bisa nyapa kamu kayak biasa karena kamu masih bete. Aku mau setiap masalah hari ini, ya udah selesai hari ini juga. Jangan sampe kita tidur sambil emosi atau bawa dendam. Gak baik,” kata Eric sambil memeluk Sunwoo yang tidur membelakanginya. “Kalo sering marah cepet tua, Ay,” lanjut Eric berbisik di telinga Sunwoo, sedikit ditambahi rengekan.

stranger | sunric. ✓Where stories live. Discover now