Kita Putus!

1.2K 84 12
                                    

Maaf nggak di revisi. Jika ada typo tolong di koreksi. 😭😭😭

Pemuda manis itu terus menundukkan kepalanya dan berulang kali meremas tangannya yang ia tautatkan. Pemuda manis itu menghembuskan nafas beratnya lalu mendongakkan kepalanya dan memandang pemuda berambut mirip pantat ayam yang kini sedang asyik memotret dengan kamera Cannon miliknya di taman kampus mereka itu.

Pemuda manis itu, Naruto merasakan dadanya teramat sesak dan merasakan tenggorokannya terasa tersendat karena kata-kata yang sejak semalam sudah ia rangkai kini sangat sulit untuk ia ungkapkan. Naruto merasakan matanya memanas saat melihat pria yang sudah tiga tahun terakhir ini menyandang status sebagai kekasihnya itu tersenyum saat melihat hasil fotonya dengan puas.

Naruto merasakan matanya yang mulai berkaca-kaca saat mengingat jika hari ini ia tidak akan melihat senyum itu, senyum yang selama tiga tahun terakhir ini menjadi senyuman favoritnya dan senyuman penyemangat nya.

Naruto mengalihkan pandangannya dan tangannya terulur untuk menghapus air mata yang berhasil lolos keluar dari pelupuk matanya. Pemuda manis itu memejamkan matanya sejenak berusaha untuk menguatkan dan meyakinkan hatinya kalau ia benar-benar harus mengungkapkan kata-kata yang sudah ia susun itu kepada pria yang hari ini terlihat tampan di hadapannya itu.

"Suke..."

"Dobe... Coba lihat deh, yang ini bagus ya?" Ucap Sasuke yang membuat Naruto seketika langsung terdiam. Ia menatap intens pria itu lalu ia segera mengalihkan pandangannya ke kamera yang dipegang oleh Sasuke dan melihat hasil foto yang ditunjukkan oleh Sasuke.

"Hmmm... iya bagus Teme..." Ucap Naruto lirih.

Sasuke tersenyum lalu kembali mengarahkan kamera nya ke objek lain yang ingin ia foto.

Naruto terdiam dan lagi-lagi hembusan nafas ia keluarkan. Ia ingin sekali mengeluarkan kata-kata yang ingin ia ungkapkan tapi entah kenapa ia merasa mulutnya terkunci rapat dan ia merasakan hatinya sakit dan dadanya sesak saat ia ingin mengeluarkan kata-katanya itu.

"Suke..." Panggil Naruto lagi tapi Sasuke hanya berdehem dan sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari objek yang ingin ia foto itu.

"Teme... Aku ingin bicara... sebentar" Ucap Naruto lirih namun ia yakin masih bisa didengar oleh Sasuke karena suasana taman kampus yang tidak terlalu ramai sore itu.

"Tentang...? bicara saja" Ucap Sasuke yang masih fokus dengan Kamera nya.

"Bisakah kamu menatapku sebentar saja..." Ucap Naruto yang mulai nampak kesal dengan sikap Sasuke itu. Ia lelah... ia sudah lelah karena selalu diperlakukan seperti itu oleh Sasuke. Selalu menjadi nomor dua di atas segalanya. Selalu menjadi urusan yang terbelakang kan jika sudah berurusan dengan kamera dan teman-temannya. Dan mungkin saat ini adalah puncak dari rasa sabarnya.
Mengakhiri... ya mengakhiri semuanya tapi entah kenapa pemuda manis itu merasa berat untuk melakukan itu semua. Ingin terlepas dari Sasuke tapi ia tidak ingin kehilangan Sasuke.

Aneh bukan? tapi sepertinya kali ini Naruto lebih mementingkan egonya daripada hatinya. Walaupun ia tahu nantinya ia akan terluka tapi itu tidak masalah karena ia yakin luka dan rasa sedih itu lambat laun akan hilang dengan sendirinya daripada ia harus tetap bertahan dengan rasa sakit yang ia terima.

"Teme..." Ucap Naruto lirih.

"Dobe... sebentar lagi oke?" Ucap Sasuke yang masih sibuk dengan kameranya itu.

Naruto mengepalkan tangan kirinya dengan kuat. Harus sekarang, pikirnya. Pemuda manis itu menatap Sasuke dengan pandangan nanar dan sedikit kabur karena matanya mulai berkaca-kaca kembali.

"Ayo Putus Suke..." Ucap Naruto lirih tapi masih bisa didengar oleh Sasuke. Masih bisa didengar karena pria itu langsung menghentikan aktivitasnya untuk memotret objek yang ingin ia foto. Pria itu terdiam dan perlahan tangannya ia turunkan lalu memandang pemuda manis disampingnya yang kini sedang menundukkan kepalanya.

Ayo Putus Suke!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang