New Year (RioSabu)

165 10 0
                                    

Hypnosis Microphone © King Records
Story by Tsukino Mizuki
Busujima Mason Rio x Yamada Saburo
.


.
.
.
Hembusan napas hangat menjadi satu dengan udara dingin di akhir tahun. Sesosok pemuda tinggi terlihat di tepian jembatan yang membentang sungai yang memantulkan cahaya sang bintang.

"Maaf membuatmu menunggu Saburo." Pemuda itu menoleh saat namanya terpanggil. Dua meter di sebelah kanan sang pemuda berdiri terlihat satu sosok yang menjulang tinggi membuatnya mencolok diantara pejalan kaki lain.

"Kau terlalu lama, "Saburo membalas dengan bosan, terlalu lelah menunggu sosok tinggi itu untuk datang. Sosok tinggi itu menghampiri Saburo dan mengelus pucuk kepala pemuda yang lebih pendek darinya sembari mengucapkan permintaan maaf sekali lagi.

"Rio-san. "Sosok itu, Rio, menghentikan elusan di pucuk kepala Saburo lalu menunduk kala pemuda memanggil namanya. "Sebenarnya kamu mau membawaku kemana?" tanya Saburo penasaran.

"Untuk melihat kembang api. "

"Tapi jika disini kita tidak bisa melihat kembang api dengan jelas Rio-san, tempatnya terlalu jauh. "Saburo heran. Saat ini tempat mereka berada terlalu jauh dari tempat kembang api dinyalakan. Meski kembang api terlihat dari jembatan tapi itu tidak akan jelas.

"Bukan disini maksud Shoukan, tapi ditempat lain."Rio menggandeng tangan Saburo menuju hutan yang tak jauh dari jembatan itu bukan berdiri. Saburo yang kebingungan hanya menurut saat ia digandeng menuju sebuah hutan oleh mantan tentara itu.

Keadaan hutan saat itu cukup gelap meski cahaya bulan dan bintang sedikit menerobos celah di dedaunan rindang. Saburo merapatkan tubuhnya ke tubuh Rio yang berjalan di depannya dengan sebuah senter ditangan kiri. Rio yang merasakan Saburo yang merapatkan tubuhnya ke dirinya hanya tersenyum kecil dan mengeratkan pegangannya pada tangan Saburo agar Saburo mengetahui bahwa ia akan melindungi sang pemuda bila bahaya mengancam.

"Kita hampir sampai Saburo. "Saburo melihat ke depan kala tujuan mereka dirasa sudah dekat. Saat kaki telah menapak di tujuan yang telah ditentukan oleh sang mantan tentara, mata Saburo dibuat terkagum dengan yang ada didepannya. Dari atas bukit yang menjadi tujuan mereka Saburo dapat melihat hampir seluruh kota yang ada di pandangannya. Lampu-lampu malam berkelip dari gedung maupun kios kecil menambah keindahan kota yang terlihat luas dari atas.

"Rio-san, bagaimana kamu dapat menemukan tempat sebagus ini?"

Rio menghampiri Saburo yang masih mengagumi pemandangan di depannya. "Shoukan menemukan tempat ini saat berburu seekor babi hutan. Menurut Shoukan tempat ini bagus jika digunakan untuk melihat kembang api bersama Saburo. "

Saburo mengangguk paham akan penjelasan Rio. Kakinya melangkah mundur saat melihat sebuah jurang yang membentang di depannya. Ia memutuskan mengikuti Rio yang telah duduk disebuah dahan pohon besar yang jatuh.

Saburo memeluk lengan Rio untuk menghangatkan diri serta melepaskan rindu selama tidak bertemu selama satu minggu lamanya dikarenakan sebuah lomba tingkat internasional dan Rio yang berada di Shinjuku.

Rio mengerti perasaan Saburo. Seminggu tidak bertemu dengan pemuda itu membuatnya merasakan rindu. Telapak tangannya mengelus pucuk kepala Saburo agar perasaan rindu yang berada di hati dapat tersalurkan dan membuat Saburo sadar bahwa ia juga merindukan pemuda itu.

"Terima kasih atas kiriman olahan daging beruang kemarin Rio-san." Saburo mendongak menatap Rio yang balik menatapnya. Sky blue bertemu dengan emerald dan shappire menciptakan gejolak menyenangkan yang membuat wajah keduanya bersemu.

Suara keras dari kembang api yang meledak di langit memutuskan kegiatan saling menatap mereka. Saburo yang wajahnya sudah sepenuhnya berwarna merah tomat berusaha mengalihkan pandangan dengan fokus melihat kembang api yang diluncurkan dan meledak menghiasi langit malam. Rio menutup wajahnya dengan telapak tangan, merasa malu dengan dirinya sendiri. Ia mengehela napas untuk menenangkan diri dan melihat Saburo yang terpaku melihat kembang api di langit.

Mata cerah berbeda warna milik Saburo memantulkan cahaya dari kembang api yang membuatnya semakin indah. Rio mengusap pipi Saburo yang terlihat memerah karena malu dan kedinginan. Saburo yang merasakan sebuah tangan mengusap pipinya menyamankan dirinya pada usapan itu yang terasa hangat.

"Ayo lihat kembang api bersama-sama." Saburo memeluk lengan Rio sekali lagi dan Rio memeluk bahu Saburo yang membuat Saburo menyamankan dirinya ditubuh besar Rio.

Kembang api yang semakin banyak dan indah menghiasi langit malam menjadi saksi bisu kisah manis sepasang pasangan beda umur yang menikmati suasana akhir tahun dengan salju yang perlahan turun menemani mereka.
.
.
.
Jum'at, 1 Januari 2021
Happy New Year

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 31, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bucin OTPWhere stories live. Discover now