#1 HUKUM [16.04.2021]
#1 PENGACARA [19.04.2021]
Retrouvaille
(n.) the joy of meeting or finding someone again after long separation
Ironis. Nadia, si gadis jenius yang tak pernah menyukai kisah Ramayana, kelak jatuh cinta pada pemuda dengan nama R...
Hai! Aku baru publish cerita baru nih, udah ada 3 part. Yuk mampir!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Judul : Burning Ashes Genre : Dark fantasy Summary : "Yang kuat akan memakan yang lemah. Begitulah cara kerja dunia ini. Takdir yang telah digariskan oleh para dewa bahkan sebelum semesta ini ada."
Setidaknya begitulah propaganda yang disebarkan para begundal bangsawan. Hah! Peduli setan dengan takdir dewa. Omong kosong semua itu. Bagi Lintang, jika dia ditakdirkan untuk menjadi si lemah yang tertindas, maka alih-alih menerima takdir, ia akan melawannya sampai akhir.
Lintang rela melakukan apa saja, catat, apa saja untuk membalikkan nasib dirinya dan bangsanya. Maka dengan iming-iming memperoleh kebebasan, Lintang mengambil keputusan besar. Menerjunkan diri ke dunia baru yang sama sekali tak diketahuinya. Dunia penuh mitologi dan dewa-dewi.
Sayangnya, kebebasan itu ada harganya. Siklus perang tiada akhir, dewa-dewi yang kejam, malaikat haus darah. Sejarah kelam berulang dan kini ia ikut berperan di dalamnya. Apakah itu harga yang pantas untuk meraih kebebasan yang Lintang cita-citakan? Apa kebebasan itu bahkan sungguh-sungguh ada?
"Bak Phoenix yang membakar dirinya demi bangkit dari kematian, kita pun harus membuat pengorbanan. Kita adalah debu-debu yang terbakar. Harga yang harus dibayar untuk sesuatu yang lebih besar."
