Ketiga Belas : Menaklukan Hati Pangeran Es

3.4K 238 39
                                    

BISMILLAH...

BETRAND ANNETH COMEBACK!

AKHIRNYA AUTHOR KEMBALI UPDATE CERITA SETELAH KEMARIN SEMPAT ABSEN DULU KARENA SEDANG UJIAN PENDADARAN HUHUHU :')

AND YEAYY, AKHIRNYA SEMUA NYA TERSELESAIKAN DENGAN BAIK DAN JUGA LANCAR. MAKASIH BUAT DOANYA DARI KALIAN SEMUA <3

DAN AKU GAK BOSEN-BOSEN BUAT BILANG MAKASIH BUAT KALIAN YANG UDAH BACA DAN KASIH SUPPORT UNTUK CERITA INI. SEKALI LAGI GAES, MAKASIH BANYAKKK!!! AKU SAYANG KALIAN SEMUA PARA READERS KUU <3

HAPPY SATNITE SEMUANYA, YANG JOMBLO KAYAK AUTHOR YUK MALMINGAN DIMARI AJA HEHEHE :D

HAPPY READING <3

***

Now Playing :
Rayu - Marion Jola


Jam istirahat sejatinya memang haruslah digunakan sebaik mungkin, contohnya datang cepat kearah kantin karna biasanya kedai makanan lebih cepat di rebutkan oleh murid-murid sekolah ini, selain itu tujuan datang lebih cepat ke kantin adalah agar mendapatkan meja kosong. Tentu saja itu hal yang penting bukan?

"Tuh kan! Elo sih Rey lama banget, jadi gak kedapatan meja kan!" Rassya sedari tadi misuh-misuh karena tak melihat meja kosong di kantin lantaran harus menunggu Rey yang masih sempat-sempatnya menyalin catatan di papan tulis.

"Ya kan gue gak minta lo buat nunggu gue!" Rey membela diri, Rassya mengacuhkannya. Kedua matanya jelalatan mencari meja yang setidaknya memiliki bangku kosong.

"NAH TUH!" Rassya menunjuk kearah meja dimana ada 4 kursi dan masih ada 2 kursi kosong disana, dan yang menduduki 2 kursi lainnya adalah Anneth bersama Sandrinna.

Rassya segera berlari menuju meja yang ditempati Anneth dan Sandrinna. Rey hanya bisa mengikutinya pasrah.

"Hai Neth, San."

Sandrinna mendongak ketika mendapati Rassya berdiri di depannya dan Anneth. Anneth tak menyahut apapun, gadis itu tampak murung, dengan satu tangan menopang kepalanya, berbeda dari Anneth yang biasanya.

"Hai kak Rassya." Sapa Sandrinna balik, tatapan matanya beralih kearah Rey yang juga berjalan menghampiri mejanya dan Anneth.

"Hai kak Rey," Sapa Sandrinna, Rey hanya mengangguk dan tersenyum.

"Boleh gabung gak? Kita gak kebagian tempat nih," Ujar Rassya, Sandrinna mengangguk dan membuat senyum Rassya mengembang.

"Rey, lu pesen makan ya. Gue yang seperti biasa,"

"Kok gue?" Protes Rey.

"Karna kita gak dapat meja gara-gara lu! Sana gih lu pesenin makanan," Sahut Rassya, Rey mendengus lalu segera berlalu menuju kedai makanan yang berderet. Sedangkan Rassya segera menarik kursi dan duduk disamping Anneth.

"Neth?" Panggil Rassya, lelaki itu melambaikan tangan tepat di depan wajah Anneth, tapi gadis itu masih saja melamun.

Rassya melemparkan tatapan bertanya pada Sandrinna, tapi gadis itu juga menggelengkan kepalanya pertanda ia pun juga tak tahu kenapa Anneth seperti ini.

"Neth," Sandrinna akhirnya memberanikan diri menggoyangkan bahu Anneth pelan, gadis itu akhirnya tersadar.

"Kenapa San?" Tanya Anneth.

NyamanOù les histoires vivent. Découvrez maintenant