Bandung stations

690 46 5
                                    

" Keretanya yang itu bukan sih??" tanya seorang pemuda pada pemuda yang ada disebelahnya. Sementara yang ditanya malah sibuk memainkan ponsel sampai tak sadar dirinya hampir saja jatuh karena terlalu asik main ponsel.

Sementara pemuda pertama mendengus sebal,
Pemuda yang ditanya kemudian menengok kedepan, lantas kekiri dan kanannya.

" Iya, ini keretanya!"

" Jangan main sambil jalan gih Shob," titah laki-laki paling belakang. Dia dari tadi hanya diam memperhatikan teman-temannya. Yang satu sibuk menggerutu, sementara yang dipanggil Shob sibuk bermain game sampai tak ingat keadaan.

" Nah tuh! Dengerin Javar!"

" Ayok ah masuk ke kereta!"





꧁༺༒༻꧂꧁༺༒༻꧂









" HELLOW JAKARTAAA!!"

" It's Bandung goblok!"

Pemuda tinggi yang dipanggil goblok itu menoleh ke belakang, lebih tepatnya pada sang kawan yang baru saja mengatainya.

Ia memandang sengit pada teman satu kampusnya itu.

" Yang goblok tuh siapa heh??! Gue, ato elo yang gak tau cara mesen tiket online lewat aplikasi Tiket.?!"

" Udah-udah! Sama-sama goblok kok berantem!"

" Kayaknya emang cuma gue deh yang waras_-"







꧁༺༒༻꧂








" SEKARRR!! SEKARR! IHH INI KERETANYAA!! LIAT-LIAT!! BAGUS BANGET GAK SIH?? KAYAK KERETA ANTIK GITUU!!" teriak riang seorang gadis berambut blonde, lantas menarik tangan temannya yang awalnya hanya sibuk membaca jadwal dan rute kereta.

" Eh—aduh. Iyaa, kayak kereta api ya?" tanyanya ikut tersenyum melihat masih ada kereta api yang beroperasi, dimana kini kebanyakan kereta listrik lah yang dipergunakan.

" Ya emang kereta api!" mendengar jawaban ketus seseorang, kedua gadis itu sontak berbalik, dan mendapati tiga orang pria dibelakangnya. Dua diantara sudah terlihat tak enak, entah karena apa.

Sementara laki-laki berkacamata tadi berdiri disamping kedua gadis itu. Wajahnya tidak terlihat bersahabat. Malah terlihat seperti seseorang yang galak dan ketus, meski memang imut.

" Lo gak liat cerobong asap di kepala kereta hah?! Picek lo??!" tanyanya dengan nada sarkas lantas meninggalkan kedua gadis itu. Gadis yang tadi berteriak heboh itu lantas menoleh, dan berdecak sebal pada dua laki-laki lain yang tertinggal.

" Tuh orang ngapa sih?!"

" Eh, anu mbak—baru putus sama pacarnya...hehe."






꧁༺༒༻꧂꧁༺༒༻꧂







" Iya nek, ini Shelin lagi di stasiun nih."

" Iya-iya,"

" Hmmm kan Shelin naik ker—"

BRUKK

" Aduh maaf mbak!"

Gadis yang menyebut dirinya Shelin mendongak dan menatap datar pada seorang laki-laki yang tengah merangkul gadis smp yang terlihat linglung seperti habis bangun tidur.

Lalu ia kembali menatap nanar handphonenya yang terjatuh akibat tubuhnya yang tertubruk dua orang tadi. Ia membungkuk dan langsung memungut benda pipih itu. Ya memang hanya retak, dan untungnya handphone gadis itu tidak mati seketika.

" Haahh....ya udah lah gak masalah," ujar Shelin sambil membersihkan debu dari handphonenya, tanpa menoleh pada kedua orang tadi.

Ia baru saja akan melangkah, jika saja pemuda yang sebelumnya ia lihat kembali menghentikan jalannya.

" Yakin mbak? Gak mau saya ganti apa saya yang benerin??" Tanya pemuda itu ragu, namun justru membuat Shelin merasa jengah seketika.

" Ck! Iya gak usah!" sentaknya lalu berjalan cepat menuju pintu gerbong kereta yang terbuka lebar.

" Dia pikir gue gak mampu ganti apa...." gumamnya setengah kesal.































New story!

  Bandung train's | K-Pop Idol[✓]Where stories live. Discover now