18.

65 7 0
                                    

"Gaara" hinata ngosh-ngoshan berlari
"Gaara kamu berantem lagi dengan naruto" sambung hinata
"Gomen, aku tidak bisa mengendalikan hinata, aku benar-benar muak dengan naruto"
"Hei, aku tahu tapi kau sudah janji kan"
"Hm, maaf"
"Ya sudah aku maafin tapi lain kali jangan lakukan gaara"
"Baiklah"
"Ya udah, ayok ke dalam, aku dan shizuku-san membuatkan minuman"
"Hm" gaara membalikan badannya dan hinata kaget melihat sudut bibir gaara yang terluka"gaara luka mu.." hinata mendekati gaara dan meraba luka itu
Gaara sedikit meringkis kesakitan namun ia memandang hinata terus-terusan
"Sebaiknya obati lukamu ya, ayok" hinata menarik tangan gaara dan gaara hanya mengikuti hinata

Sesampainya mereka di ruang tamu..
"Duduklah disini, aku ambilkan obat dulu"
"Hm"
Hinata pun cepat-cepat pergi dan gaara diam aja "ahh sial, apa sebaiknya sekarang aku katakan" batin gaara meremas rambutnya itu

Tak lama, hinata datang kembali..
"Gaara, tahan sedikit ya" ucap hinata dan hinata menyentuh sudut bibir gaara dan gaara meringkis kesakitan "ittai?"
"Hm, tapi aku bisa tahan"
Hinata fokus mengobati luka gaara dan gaara trus memandangi hinata
Hinata menyadari gaara melihat dirinya dan hinata pun menatap gaara"ada apa? Kau dari tadi melihatku?"
Gaara memalingkan wajahnya dan berkata "tidak eto.. Sebenarnya aku berpikir.."
"Hm apa nya?"
Wajah gaara memerah dan berkata "apa sebaiknya kita tunangan saja?"
Deg..
Hinata kaget"t-ttunangan, apa maksudmu, kita saja tidak pacaran kenapa tiba-tiba ttunangan"gugup hinata
"Ya, agar kamu tidak di bully sama bermuka dua itu hinata dan lagi aku tidak suka naruto sialan terus-terusan memandangi mu"
Blush..
Wajah hinata memerah dan ia menundukan kepala
"Ah sudahlah, lupakan tadi hinata" ucap gaara salah tingkah
Hinata memainkan jari tangannya dan berkata "anu gaara.. Kamu menyukaiku?"
Gaara kaget dan ia menutup wajahnya
"Gaara, apa itu benar?, kalau iya sejak kapan kamu menyukaiku?"
Gaara menghela nafas lalu melirik sekilas ke hinata"sebenarnya aku memang menyukaimu hinata sangat menyukaimu, aku suka denganmu sejak kamu datang di sekolah ini, maaf Aku sebenarnya tidak mau mengatakan perasaan ini hinata karena aku takut kamu akan menjauhiku, aku tidak suka hinata"
Hinata melihat kedua mata gaara berkaca-kaca "pfttt hahahaha"
"Kenapa kamu ketawa, apa kau tidak percaya denganku?"
"Tidak bukan gitu, kamu lucu gaara.. Dan juga aku pikir kamu masih menyukai shion, karena saat itu kamu bilang penasaran dengan shion, aku juga takut kamu memintaku menukar kehidupan lagi, itulah yang ku pikirkan selama ini gaara, dan aku merasa aku bersalah terus-terusan"
"Kamu salah paham hinata, awalnya memang aku penasaran dengan shion karena rasanya familier nama itu tapi.. Aku tidak pernah bilang menyukai shion, justru aku menyukaimu hinata"
"Gaara"
"Pikirkan lah hinata perasaan ku ini apa kau menerimanya atau tidak tapi setidaknya kita tetap teman seperti ini" ucap gaara
Gaara pun pergi dan hinata memandangi gaara yang kian menjauh
"Gaara, gommenase aku pikir kamu masih menyukai shion, tapi setelah kau mengatakan perasaan denganku, aku..." gumam hinata menyentuh dadanya

Hari ke 2 di desa himimura..
Hinata serta lainnya sukses menjalankan misi mereka seperti biasa..
Dan hinata tidak berani bicara dengan gaara setelah pengakuan perasaan nya itu
"Anu teman-teman, ini sudah 2 hari kita di desa, dan para bakemono mulai sedikit daripada biasanya, dan aku pikir kita harus melakukan pencarian Queen bakemono lalu memusnahkannya" ucap hinata
"Hm benar Queen bakemono adalah mengendali para bakemono itu, dan intinya kita harus membunuh Queen bakemono itu agar para bakemono mundur dari desa himimura"
"Benar, maka dari itu kita harus mencari Queen bakemono, dan aku sudah tanya-tanya pada warga desa sini, kalau Queen bakemono saat ini berada di gua perhutaan yang sangat dalam"
"Jadi begitu, sebaiknya pencarian Queen bakemono siang hari saja, kalau malam hari berbahaya"
"Hm ya itu benar, dan besok siang kita kesana, bagaimana?"
"Boleh tapi bagaimana desa himimura?"
"Ah itu..."
"Biar sensei yang menjaganya" saut kakahsi
"Kakahsi sensei" ucap hinata
"Bagaimana, apa kalian setuju jika Sensei menjaga desa himimura"
"Hm tidak masalah sih, bagaimana dengan kalian?"
Semuanya menganggukan kepala dengan arti setuju
"Yosh semuanya setuju" ucap hinata

Setelah hinata serta lainnya selesai berbicara dan hinata membunggukan badan nya ke kakahsi"arigato sensei sudah membantu kami"
"Tidak.. Tidak apa-apa lagipula sensei tidak ada kerjaan kok hinata, dan semoga kalian berhasil"
"Hm"

••
Hari ke 3
Di siang hari, hinata dan lainnya pun sedang berjalan di perhutaanan
Hinata mengelap keringatnya dan lagi ia menahan kepanasan"panasnya, padahal belum musim panas"gumam hinata
"Kau mau minum?" gaara menawarkan sebotol air
Hinata kaget dan ia pun mengambilnya dengan malu-malu"terimakasih "

Mereka terus berjalan sampai matahari mulai tenggelam
"Kita sudah cari-cari tapi tidak menemukannya mana matahari sudah tenggelam lagi" ngeluh sakura
"Hinata, apa benar Queen bakemono ada di gua perhutaan ini atau kamu buat-buat?"
"Ah t-tidak aku--"
"Hoi bermuka dua, kamu jangan buat orang marah ya" ucap gaara
"Apa, aku tidak melakukan apapun kok, aku hanya nanya saja karena kita sudah beberapa jam jalan tapi tidak menemukan nya, kenapa sih terus-terusan salahin aku padahal jelas dia yang salah" kesal sakura
"Sudah-sudah jangan ribut, sebaiknya kita tinggal disini sebentar"
"Tapi, bagaimana kalau ada bakemono terus mengincar aku Naruto-kun"
"Tidak akan, sebaiknya kamu istrihat lah biar aku menjaga"
Gaara mendecih saja melihat mereka dan hinata duduk di rerumputan sambil melihat langit dengan bintang dan bulan

Beberapa jam kemudian..
Hinata tersadar kalau dirinya tertidur, ia melihat gaara serta naruto dan sakura ikut tertidur "semuanya pasti capek sekali" gumam hinata dan hinata melihat sekelilingnya, lalu ia tidak melihat bakemono di sekitarnya

Tiba-tiba..
Aura yang muncul hingga hinata merasakan nya seketika ia pergi dan mencari aura itu, diam-diam sakura melihat hinata pergi sendiri"dia mau kemana sih"gumam sakura

"Aura ini tidak salah lagi" batin hinata
Hinata terus berjalan dan jalan hingga ia tiba di sebuah gua yang sangat gelap
"Ini kan..." ucap hinata

Srek.. Srek..
Hinata menoleh ke suara semak-semak"sakura"ucap hinata kaget
"Kamu menemukan nya ya, gua tempat Queen bakemono"
Hinata menundukan kepala "hm"
"Tapi kau nekat juga ya berjalan sendiri tanpa ada pengawalmu"
Hinata tidak menjawabnya dan sakura mengendus kesal "kamu jalang" sakura menarik rambut hinata "sakit, lepas sakura"
"Tidak akan.. Aku sudah lihat kamu bersama Naruto-kun kemarin, kau benar-benar ingin mencari mati"
Degdegdeg..
Hinata kaget dan berkata "b-bukan gitu, aku bisa jelaskan sakura"
"Berisik!!! Lebih baik kamu tinggal saja bersama Queen bakemono"
Sakura mendorong hinata dan hinata terjatuh ke gua itu
"Sakura.." sakura mengeluarkan sihir nya untuk menutupi gua itu
Hinata berusaha keluar dari tempat itu namun tidak bisa
"Sampai kamu keluar dari gua itu hinata, aku tidak segan-segan menghabisimu paham"
"Tapi.." hinata melihat gua yang gelap serta dingin
"Bagaimana ini" gumam hinata, dan hinata meneteskan air mata nya
"Hiks hiks hiks" isak hinata memeluk lututnya itu
Tap.. Tap.. Tap..
Suara langkah kaki membuat hinata kaget"jangan-jangan Queen bakemono "batin hinata



Next part 19...

Ai to senbō (GAAHINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang