Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JUNKYUmelirik kearah Jeongwoo, yang sedang berjongkok tepat di sampingnya.
Jeongwoo menyodorkan tangan kanannya, "Ayo!" ajak Jeongwoo.
Junkyu menggeleng, "Gua gak bisa Woo!" sahut Junkyu.
Jeongwoo tersenyum, lalu mengambil pelan tangan Junkyu dan di taruh diatas tangan kanannya.
"Bisa, pasti bisa. Lo cuma takut. Lo cuma butuh tenangin diri lo. Inget, ada gua disamping lo." Ucap Jeongwoo.
"Gua janji, bakalan nanggung malu lo kalau lo nangis nanti, bakalan siapin bahu kalau lo lagi capek, bakalan meluk lo kalau lo mau nutupin muka sedih lo. Gua bakalan ada, hyung." Jelas Jeongwoo, meyakinkan.
"Jadi, lo gak perlu khawatir!" balas Jeongwoo, sambil mengelus pelan tangan Junkyu di tangan kanannya dan tak lupa tersenyum manis kearah Junkyu.
Junkyu terdiam, rasanya tidak percaya.
Bagaimana bisa Park Jeongwoo, teman paling menyebalkannya itu berubah menjadi semanis ini?
Beruntung sekali orang yang bisa menjadi jodoh Jeongwoo nantinya. Junkyu, yang dari awal niatnya hanya untuk menjadi istri sementaranya saja sudah ia perlakukan sebegini manisnya.
"Kenapa diem? Ayo, itu kita udah di tunggu!" sahut Jeongwoo.
Junkyu mengangguk, lalu mengeratkan pegangan tangannya dengan Jeongwoo.
"Woo, jangan pernah lepasin tangan gue ya?" pinta Junkyu.
